Penajam (ANTARA Kaltim) - Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar menegaskan, tidak ada sistem bayar membayar pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013 yang dilaksanakan pemerintah kabupaten setempat.

“Keputusan kelulusan CPNS tahun ini dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN), sehingga pemerintah daerah pun tidak bisa ikut campur," kata Yusran Aspar.

Berdasarkan pentauan, proses peneriman CPNS tahun ini kata Yusran Aspar, berjalan seperti biasa.

"Jika ada yang menawarkan jasa dan mengaku bisa meloloskan menjadi CPNS tetapi harus membayar sejumlah uang maka itu dilakukan orang yang tidak bertanggungjawab. Saya menginginkan agar penerimaan CPNS tahun ini berlangsung transparan dan tidak ada sistem bayar agar yang lulus pada penerimaan PNS ini benar-benar yang memiliki kualitas sesuai kualifikasi yang dibutuhkan,” tegasnya.

Yusran Aspar juga meminta kepada para pendaftar CPNS agar tidak melakukan upaya membujuk pejabat untuk diluluskan menjadi PNS.

"Tidak menutupkemungkinan, ada pejabat yang tergiur sehingga saya juga meminta peran seluruh masyarakat agar bisa memantau pelaksanaan penerimaan CPNS ini. Kami juga meminta wartawan ikut mengontrol penerimaan CPNS tahun ini," katanya.

Yusran Aspar mengaku sempat dihubungi pendaftar dan dimintai tolong, agar bisa diluluskan pada penerimaan CPNS 2013.

"Saya bilang kepada mereka tidak bisa membantu. Saya juga sudah meminta kepada keluarga, jangan melakukan hal-hal yang bisa memicu masalah pada penerimaan pegawai ini. Saya ingin ini terbuka dan tidak ada lagi sistem bayar membayar,” ujarnya.

Bahkan Yusran Aspar berjanji akan membatalkan kelulusan CPNS, jika ternyata terbukti membayar.

"Untuk itu, bagi seluruh peserta agar tidak tergiur dengan pihak yang mengaku dapat meluluskan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Saya akan batalkan kelulusan mereka, sepanjang terbukti kalau yang bersangkutan ternyata membayar,” katanya.  (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013