Nunukan (ANTARA Kaltim) - Pedagang di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara memprediksi harga bawang merah lokal akan mengalami kenaikan pekan depan.

Risma, pedagang bumbu dapur di Pasar Yamaker Kabupaten Nunukan, Sabtu, mengaku mendapatkan informasi dari agen di wilayah itu bahwa harga bawang merah akan naik lagi.

Ia menambahkan, kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga di tingkat petani di Sulawesi Selatan yang merupakan pemasok bawang merah di Kabupaten Nunukan.

"Saya dengar-dengar dari agen (Nunukan) harga bawang merah mau naik lagi pekan depan," ujar Risma yang sehari-harinya berjualan sayur-sayuran di pasar tradisional tersebut .

Harga eceran bawang merah lokal asal Sulawesi Selatan saat ini masih berkisar Rp45.000 per kilogram sementara harga bawang merah asal Malaysia yang banyak juga dipasarkan pedagang setempat dengan harga eceran Rp30.000 per kilogram.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga bawang merah lokal tersebut, Risma mengaku akan memesan lebih banyak bawang merah asal Malaysia karena kemungkinan permintaan terhadap bawang merah impor itu akan tinggi.

"Karena harga bawang merah dari Sulawesi (Selatan) mau naik lagi, maka saya mau pesan bawang (merah) dari sebelah (Malaysia) banyak-banyak," kata dia.

Perkiraan naiknya harga bawang merah lokal juga dikemukakan pedagang bumbu dapur lainnya di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan.

Murni, pedagang sembilan bahan pokok (sembako) di Pasar Inhutani, Sabtu membenarkan adanya informasi rencana kenaikan harga bawang merah lokal.

Ia memperkirakan kenaikan harga berkisar Rp5.000 per kilogram sehingga harga bawang merah lokal akan mencapai Rp50.000 per kilogram.

"Kalau harga bawang merah betul-betul naik minggu depan, sekitar Rp50.000 per kilogramnya," ucap Murni. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013