Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Paser melakukan tes urine kepada  puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada dua organisasi perangkat daerah (OPD) setempat. 


'Dua perangkat daerah yang pegawainya dites urine  adalah Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), " kata Ketua BNK Paser, Hj. Syarifah Masitah Assegaf yang memimpin langsung kegiatan tes urine di Tanah Grogot, Selasa. 

Ia mengatakan, sebanyak enam puluh dua  pegawai, baik  berstatus PNS maupun tenaga honorer yang dites urine pada kegiatan perdana BNK Paser. 

"Tes ini untuk mencegah penyalahgunaan obat-obatan terlarang terutama di kalangan ASN," kata Masitah. 

Setelah dilakukan pengujian urine, tidak ditemukan ASN yang positif, artinya mereka mengkonsumsi  narkoba .

Masitah yang juga Wakil Bupati Paser menyatakan, Pemerintah Daerah tidak akan menurunkan jabatan ASN yang terbukti positif mengkonsumsi narkoba.

Pemkab Paser akan mengedepankan pendekatan yang humanis yakni penundaan  tunjangan penghasilan bagi PNS dan penindaan gaji bagi tenaga honorer. 

"Jika dites lagi masih positif maka akan direhabilitasi," ucap Masitah.

Sementara Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Paser, AKP Yulianto Eka Wibawa mengatakan tes urine tahap pertama difokuskan bagi ASN, setelah itu tes di kalangan pelajar dan masyarakat.

"Tes urine akan terus dilaksanakan karena masih ada enam OPD  yang pegawainya belum dites urine," tutup Yulianto.

 

Pewarta: R. Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022