PT Hutama Karya (Persero) berhasil menekan angka kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2022 hingga 40 persen di Jalan Tol Trans Sumatera berkolaborasi dengan Polda Lampung melalui Operasi Microsleep.
"Hutama Karya menginisiasi kegiatan Operasi Microsleep secara acak di ruas-ruas tol sepanjang JTTS dengan menggandeng Polres daerah setempat dalam pelaksanaannya," ujar Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi & Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya Dwi Aryono Bayuaji dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Dwi, Microsleep dianggap sebagai pemicu utama kecelakaan di jalan tol. Microsleep membuat pengendara tidak sadar bahwa dirinya sudah terlelap tidur dalam beberapa detik saat mengemudi. Hal ini terjadi karena pengemudi sudah sangat kelelahan.
“Operasi Microsleep ini ternyata bisa menekan kecelakaan secara signifikan. Hutama Karya bersama Polres setempat memeriksa beberapa pengendara mobil yang diyakini kelelahan menyetir. Setelah itu, kami akan meminta mereka istirahat dan kami berikan makan camilan agar kembali bugar,” katanya.
Masyarakat juga sangat kooperatif saat operasi tersebut digelar. Ketika diminta istirahat dan tidak melanjutkan perjalanan, pengendara langsung setuju.
“Karena mereka sadar bahwa keselamatan adalah hal yang paling utama dalam arus mudik dan arus balik 2022 ini,” kata Dwi.
Hutama Karya mencatat angka kecelakaan selama arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2022 di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menurun sekitar 40 persen dibandingkan dengan tahun 2019.
Data tahun 2019 menjadi acuan perbandingan dikarenakan pada tahun 2020 dan 2021 tidak terdapat aktivitas arus mudik dan arus balik di JTTS mengingat diterapkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penyekatan di jalan tol yang dikelola. Pada 2019, angka kecelakaan mencapai 10 kasus. Sedangkan pada arus mudik dan arus balik 2022 ini, angka kecelakaan menurun menjadi 4 kasus saja.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra, keberhasilan menekan angka kecelakaan tersebut dikarenakan ada kolaborasi antara Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan Polda Lampung dengan beberapa pemangku kepentingan lainnya.
“Keberhasilan ini merupakan kerjasama semua pihak, yang tergabung dalam Operasi Ketupat Krakatau 2022, yang dilakukan dari tanggal 28 April hingga 9 Mei 2022,” ujarnya.
Pada saat Mudik lebaran kemarin, Polda Lampung juga ikut menyiapkan beberapa satgas untuk menekan angka kecelakaan tersebut. Salah satunya kerja sama Direktorat Polantas dan Direktorat Sabhara yang ikut men-support petugas patroli jalan tol yang secara bersamaan rutin melakukan patroli bersama untuk mencegah kecelakaan terjadi di jalan tol.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Hutama Karya menginisiasi kegiatan Operasi Microsleep secara acak di ruas-ruas tol sepanjang JTTS dengan menggandeng Polres daerah setempat dalam pelaksanaannya," ujar Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi & Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya Dwi Aryono Bayuaji dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Dwi, Microsleep dianggap sebagai pemicu utama kecelakaan di jalan tol. Microsleep membuat pengendara tidak sadar bahwa dirinya sudah terlelap tidur dalam beberapa detik saat mengemudi. Hal ini terjadi karena pengemudi sudah sangat kelelahan.
“Operasi Microsleep ini ternyata bisa menekan kecelakaan secara signifikan. Hutama Karya bersama Polres setempat memeriksa beberapa pengendara mobil yang diyakini kelelahan menyetir. Setelah itu, kami akan meminta mereka istirahat dan kami berikan makan camilan agar kembali bugar,” katanya.
Masyarakat juga sangat kooperatif saat operasi tersebut digelar. Ketika diminta istirahat dan tidak melanjutkan perjalanan, pengendara langsung setuju.
“Karena mereka sadar bahwa keselamatan adalah hal yang paling utama dalam arus mudik dan arus balik 2022 ini,” kata Dwi.
Hutama Karya mencatat angka kecelakaan selama arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2022 di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) menurun sekitar 40 persen dibandingkan dengan tahun 2019.
Data tahun 2019 menjadi acuan perbandingan dikarenakan pada tahun 2020 dan 2021 tidak terdapat aktivitas arus mudik dan arus balik di JTTS mengingat diterapkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penyekatan di jalan tol yang dikelola. Pada 2019, angka kecelakaan mencapai 10 kasus. Sedangkan pada arus mudik dan arus balik 2022 ini, angka kecelakaan menurun menjadi 4 kasus saja.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra, keberhasilan menekan angka kecelakaan tersebut dikarenakan ada kolaborasi antara Hutama Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan Polda Lampung dengan beberapa pemangku kepentingan lainnya.
“Keberhasilan ini merupakan kerjasama semua pihak, yang tergabung dalam Operasi Ketupat Krakatau 2022, yang dilakukan dari tanggal 28 April hingga 9 Mei 2022,” ujarnya.
Pada saat Mudik lebaran kemarin, Polda Lampung juga ikut menyiapkan beberapa satgas untuk menekan angka kecelakaan tersebut. Salah satunya kerja sama Direktorat Polantas dan Direktorat Sabhara yang ikut men-support petugas patroli jalan tol yang secara bersamaan rutin melakukan patroli bersama untuk mencegah kecelakaan terjadi di jalan tol.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022