Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, menggelar pelatihan pengolahan pupuk organik yang melibatkan 30 peternak, karena kotoran sapi di daerah ini minimal menghasilkan bahan baku pupuk organik 10 ton per hari.


"Pelatihan pengolahan pupuk organik ini dirangkai dengan pelatihan budi daya pakan hijau ternak," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten PPU Arief Murdyatno di Babulu, Kamis.

Pelatihan ini hanya sedikit teori, lebih banyak praktik, yakni langsung dilanjutkan dengan pembuatan rencana kerja dan tindak lanjut dari setiap peserta yang merupakan peternak tersebut.

Sejumlah materi yang disampaikan adalah berupa potensi dan peluang hijauan pakan ternak, budi daya dan teknologi pakan ternak yang disajikan oleh tutor dari Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kaltim.

Kemudian untuk pelatihan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik baik padat maupun cair, disampaikan oleh tutor dari CV Affluence, berikut materi tentang manajemen pemasaran dan analisa usahanya.

Sesuai hasil kesepakatan dari pelatihan tadi, lanjut Arief, maka mulai minggu depan setiap kelompok ternak ditargetkan memproduksi pupuk organik sebanyak 5 ton per minggu, sehingga kegiatan ini bisa memicu semangat untuk berbisnis pakan ternak dan pupuk organik.

Sedangkan untuk uji coba produk yang diproduksi peternak, akan dipergunakan untuk memupuk lahan hijauan pakan ternak yang segera dibuka masing-masing kelompok seluas 2 hektare, sebagai langkah untuk ekstensifikasi lahan hijauan pakan ternak sebagai sumber pakan sapi pada kegiatan desa korporasi sapi.

Ia melanjutkan, peserta pelatihan ini merupakan peternak sapi yang selama kurang memanfaatkan kotoran sapi, termasuk peternak pada lima desa di Kecamatan Babulu yang Januari lalu menerima bantuan 1.000 ekor sapi dari Kementerian Pertanian.

Sapi-sapi tersebut terdiri dari 500 ekor untuk pengembangan dan 500 ekor untuk penggemukan. Dari program pengembangan sudah ada 34 pedet yang dilahirkan, sedangkan dari program penggemukan sebagian besar telah dijual dan dibelikan bakalan baru.

"Dari 1.000 ekor sapi itu saja, katanya lagi, sudah berpotensi menghasilkan 10 ton bahan baku pupuk organik per hari, karena satu ekor sapi rata-rata menghasilkan kotoran sebanyak 10 kg per hari. Ini baru 1.000 sapi, padahal jumlah sapi di PPU rata-rata 16.000 per tahun," katanya.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022