Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berpotensi meningkatkan produksi perikanan baik tangkap maupun budi daya, kata Kepala Dinas Perikanan setempat Andi Trasodiharto.

Hasil produksi ikan dari nelayan tangkap maupun budi daya ikan tambak, menurut dia, di Penajam, Kamis, masih cukup rendah dibandingkan dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Hasil produksi ikan tangkap nelayan 6.600 ton per tahun dengan jumlah nelayan mencapai 4.701 orang," ujarnya.

Sebenarnya, hasil tangkap nelayan cukup banyak, namun hasilnya langsung dijual kepada pembeli dan tidak menjualnya di pasar yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Nelayan sering menjual ikan hasil tangkapan langsung ke pembeli, menurut dia, baik saat masih di tengah laut maupun di darat sehingga Dinas Perikanan tidak mencatat tangkapan nelayan.

Kabupaten Penajam Paser Utara belum memiliki tambat perahu nelayan yang memadai dan dilengkapi TPI (tempat pelelangan ikan).

Pemerintah kabupaten memberikan dukungan berupa peningkatan keahlian dan peralatan untuk meningkatkan hasil ikan nelayan.

"Hasil produksi budi daya ikan tambak 7.000 ton per tahun dengan jumlah pembudidaya 2.344 orang," ucapnya.

Untuk meningkatkan produksi ikan budi daya tambak atau kolam, lanjut dia, Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, dijadikan sebagai kampung ikan patin karena setiap warga memiliki kolam ikan dekat rumah.

Di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat ribuan hektare lahan tambak atau kolam

"Kabupaten Penajam Paser Utara miliki potensi perikanan tangkap dan budi daya untuk ditingkatkan produksinya," kata Andi Trasodiharto.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022