Nunukan (ANTARA Kaltim) - Petugas Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara akan mendirikan Pos Pengamanan Lebaran di sekitar area pelabuhan dalam rangka mengantisipasi lonjakan arus mudik.

Kepala Kepolisian Satuan Keamanan Pelabuhan (KSKP) Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, AKP Sumarwanta, di Nunukan, Senin, kepolisian bekerja sama dengan sejumlah instansi terkait akan berupaya maksimal melakukan pengamanan menghadapi arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah.

"Upaya tersebut dengan mendirikan dua pos pengamanan yang dipasang di pintu masuk dermaga pelabuhan domestik dan pintu keluar pelabuhan internasional tempat keluar calon penumpang tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Sabah Malaysia yang diperkirakan mengalami lonjakan menjelang Lebaran nanti," kata Sumarwanta.

"Kita dari petugas pengamanan pelabuhan siap sedia mengantisipasi lonjakan penumpang mudik menjelang Lebaran nanti," ujar dia.

Terkait dengan pengetatan pemeriksaan bagi calon penumpang mudik lebaran, dia mengatakan tetap seperti yang dilakukan sebelumnya baik terhadap barang bawaan maupun orangnya yakni melalui x-ray milik Kantor Bea Cukai Kabupaten Nunukan maupun terhadap perseorangan serta pengawasan secara khusus terhadap pihak-pihak tertentu.

Jumlah personel pengamanan yang akan diturunkan menghadapi lonjakan penumpang arus mudik tersebut akan bertambah menjadi dua pertiga dari seluruh kekuatan yang ada dari instansi Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP), Imigrasi, bea cukai, kepolisian dan TNI.

Aktivitas pengamanan Lebaran, kata Sumarwanta, akan dimulai Senin (22/7) atau H-16 Idul Fitri 1434 Hijriah hingga H+15 setelah Lebaran, katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala KSOP Kabupaten Nunukan, Nasir Ali mengutarakan bahwa sistem pengamanan yang akan diterapkan menghadapi arus mudik ini telah disampaikan oleh Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, batas waktu pengamanan arus mudik maupun arus balik hingga H+30.

Alasan pemberlakuan pengamanan cukup panjang ini, kata Nasir Ali, biasanya arus balik mulai berlangsung setelah H+7 lebaran untuk kepentingan kelancaran pelayaran.

"Sesuai kebiasaan arus balik, lonjakan penumpang biasanya terjadi setelah H+7 sehingga pengguna jasa meminta hingga H+30," jelasnya.

Mengenai sistem pengamanan yang akan diberlakukan, Nasir Ali menyatakan sehubungan dengan adanya perkiaraan lonjakan jumlah penumpang maka diberlakukan lebih ekstra lagi dibandingkan pada hari-hari biasanya. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013