Bontang (ANTARA Kaltim) - Keluarga Muliana, janda dengan tiga anak semua menderita penyakit gatal scabies akibat buruknya sanitasi rumah dan lingkungannya dan sudah berlangsung selama sembilan tahun sejak 2004.

"Saya mengalami sakit gatal ini sejak suami meninggal Desember 2004 lalu sebelumnya tidak menderita gatal ini, dan suami saya meninggal karena asma," kata Muliana, di Bontang, Sabtu.

Muliana saat wawancara didampingi anak bungsunya, Fatimah, yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SD DDI Bontang.

Sementara anak kedua sedang bersekolah di SMP DDI Bontang dan anak pertama putus sekolah yang pada saat ditemui tidak mau keluar kamar.

Kehidupan Muliana saat ini tergantung bantuan dari pihak orang lain, lembaga kesejahteraan sosial maupun pemerintah.

"Saya setiap bulannya mendapat bantuan gula satu kg, mie instant satu dos, minyak satu liter dan beras 10 kg dari Laz Yaumil PT Badak NGL. Juga beras miskin serta kadang dikasih ikan sama tetangga," katanya.

Muliana mengaku tidak bekerja atau memiliki pekerjaan dan ingin memiliki usaha namun tidak punya modal. Dia mengaku takut melamar kerja ke orang karena sakit gatalnya yang menular.

"Saya tidak malu mengatakan kadang jika tidak ada yang kasih ikan karena tidak bisa membeli sayuran dan belanja lainnya maka kami makan bubur saja, sekeluarga kadang juga tidak makan," ujarnya.

Sepintas gatal yang dideritanya nampak kehitam-hitaman sepertinya kering namun sebenarnya saat digaruk maka akan makin parah dan gatal. 

Apalagi saat dihinggapi "nget", binatang kecil yang sering hinggap di pisang, maka saat digaruk akan langsung menimbulkan luka gatal hitam baru.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Bontang Selatan Dian Arie Susanty mengatakan saat ini keluarga Muliana dalam perawatan intensif Puskesmas Bontang Selatan II.

"Kemarin baru saja dia periksa dan mendapatkan obat untuk diminum.  Kami sudah anjurkan kepadanya agar rajin membuka ventilasi udara rumahnya dan merebus pakaian serta rajin menjemur diterik panas matahari," kata Dian.

Dian sempat berseloroh selain butuh laundry pakaiannya maka rumahnya pun perlu dilaundry untuk penanganan penyakit gatal yang dideritanya.

"Idealnya rumah Muliana direnovasi agar layak huni dengan sanitasi yang lebih baik. Jika kondisi sanitasi rumahnya seperti ini maka sampai kapanpun penyakit gatal scabies ini tidak akan pernah sembuh," ujar Dian Arie Susanty. (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013