Saham-saham Inggris berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Selasa (26/4) waktu setempat, berbalik menguat dari kerugian tiga hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bangkit 0,08 persen atau 5,65 poin, menjadi menetap di 7.386,19 poin.


Indeks FTSE 100 merosot 1,88 persen atau 141,14 poin menjadi 7.380,54 poin pada Senin (25/4), setelah terpangkas 1,39 persen atau 106,27 poin menjadi 7.521,68 poin pada Jumat (22/4), dan terkikis 0,02 persen atau 1,27 poin menjadi 7.627,95 poin pada Kamis (21/4).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel multinasional Inggris Ocado Group yang anjlok 8,30 persen, serta perusahaan induk penyedia berbagai layanan perbankan dan keuangan internasional HSBC Holdings terpuruk 5,53 persen.

Sementara itu, Glencore, sebuah perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Inggris-Swiss terangkat 3,44 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo, yang bertambah 3,34 persen, serta perusahaan minyak dan gas Inggris BP PLC menguat 2,87 persen.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022