Sangatta (ANTARA Kaltim) - Peternak di Desa Martadinata Kabupaten Kutai Kimur, merasa resah dan khawatir dengan kondisi ternak kambingnya yang terserang penyakit kulit.

"Ternak saya diserang penyakit, yakni kulit kakinya terkelupas. Meskipun tidak semuanya sakit, tapi takut nanti menular ke kambing lain," kata seorang peternak, Wari (60),  Senin.

Wari mengatakan penyakit tersebut telah menyerang kambingnya sejak sebulan yang lalu.

Untuk menyiasati agar ternak kambingnya tidak semakin parah dan tidak menular, ia membuat ramuan sendiri berupa campuran kunyit dan beberapa jenis bahan lain dicampur dengan pil ampicilyn, dan ternyata hasilnya lumayan membantu.

"Saya usaha membuat ramuan untuk obat luka, karena kalau memanggil dokter hewan dari Bontang harus dibayar, sedangkan dokter hewan dari Kutai Timur tidak kami kenal," katanya.

Ia mengatakan kambing miliknya yang besar dan siap jual berjumlah 32 ekor dengan harga mulai Rp2,5 juta hingga Rp6 juta/ekor, sedangkan yang masih kecil dan sedang jumlahnya lumayan hingga puluhan ekor.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Sarifuddin Ginting mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan adanya ternak kambing warga yang terserang penyakit gatal-gatal.   (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013