Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Direktur Penjualan dan Pemasaran Garuda Indonesia Erik Meijer, mengatakan, mulai 15 November 2013 maskapai penerbangannya membuka penerbangan langsung dari Jakarta ke London.
"Sebelumnya pesawat terbang dari Sydney, transit di Jakarta, dan baru kemudian ke London," kata Erik Meijer yang belum lama menjabat Direktur Penjualan dan Pemasaran Garuda Indonesia, Sabtu.
Sehari sebelumnya Meijer menghadiri acara pisah sambut General Manajer Garuda Indonesia Cabang Balikpapan, Setya Budhi, yang sudah menjabat selama tiga tahun tiga bulan digantikan oleh Joseph Adrian Saul yang selama ini lebih banyak bertugas di luar negeri.
Menurut Meijer, penerbangan itu akan menggunakan pesawat Boeing 777-300ER berkapasitas 440 penumpang dan berlangsung sekurangnya 4 kali seminggu.
Garuda sudah mendapatkan 2 pesawat jumbo jet itu mulai 2 Juli lalu. Sampai dengan tahun 2015 nanti, Garuda akan memiliki dan mengoperasikan 10 unit Boeng 777-300ER.
Pasca dicabutnya larangan pesawat-pesawat maskapai penerbangan Indonesia terbang di atas Eropa, Garuda memulai penerbangan ke Eropa dengan rute Jakarta-Amsterdam.
Rute Sydney-Jakarta-London adalah pengembangan berikutnya. Penerbangan ini juga kembali memiliki kelas satu, first class.
"Ini bisa jadi alternatif penerbangan yang biasa transit dulu di Abu Dhabi," sebut Meijer yang baru bergabung ke Garuda, setelah sempat di Indosat dan lama bertugas di operator lain.
Selain mengembangkan rute internasional, Garuda juga terus mengembangkan rute-rute domestik. Di Kalimantan mulai Agustus mendatang, segera dibuka penerbangan dari Balikpapan ke Tarakan di Kalimantan Utara, ke Berau, Manado, dan tujuan Banjarmasin.
Semua penerbangan baru menggunakan Boeing 737 Bombardier dengan kapasitas 150 penumpang.
Dalam tiga tahun masa tugasnya di Balikpapan, Setya Budhi berhasil mengembangkan penerbangan yang semula hanya 6 kali sehari, penerbangan ke Jakarta saja, menjadi 15 kali sehari ke berbagai kota di Indonesia, termasuk penerbangan ke Singapura 4 kali seminggu.
"Berat bagi saya meneruskan kerja Anda, Pak Budi," puji Joseph. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Sebelumnya pesawat terbang dari Sydney, transit di Jakarta, dan baru kemudian ke London," kata Erik Meijer yang belum lama menjabat Direktur Penjualan dan Pemasaran Garuda Indonesia, Sabtu.
Sehari sebelumnya Meijer menghadiri acara pisah sambut General Manajer Garuda Indonesia Cabang Balikpapan, Setya Budhi, yang sudah menjabat selama tiga tahun tiga bulan digantikan oleh Joseph Adrian Saul yang selama ini lebih banyak bertugas di luar negeri.
Menurut Meijer, penerbangan itu akan menggunakan pesawat Boeing 777-300ER berkapasitas 440 penumpang dan berlangsung sekurangnya 4 kali seminggu.
Garuda sudah mendapatkan 2 pesawat jumbo jet itu mulai 2 Juli lalu. Sampai dengan tahun 2015 nanti, Garuda akan memiliki dan mengoperasikan 10 unit Boeng 777-300ER.
Pasca dicabutnya larangan pesawat-pesawat maskapai penerbangan Indonesia terbang di atas Eropa, Garuda memulai penerbangan ke Eropa dengan rute Jakarta-Amsterdam.
Rute Sydney-Jakarta-London adalah pengembangan berikutnya. Penerbangan ini juga kembali memiliki kelas satu, first class.
"Ini bisa jadi alternatif penerbangan yang biasa transit dulu di Abu Dhabi," sebut Meijer yang baru bergabung ke Garuda, setelah sempat di Indosat dan lama bertugas di operator lain.
Selain mengembangkan rute internasional, Garuda juga terus mengembangkan rute-rute domestik. Di Kalimantan mulai Agustus mendatang, segera dibuka penerbangan dari Balikpapan ke Tarakan di Kalimantan Utara, ke Berau, Manado, dan tujuan Banjarmasin.
Semua penerbangan baru menggunakan Boeing 737 Bombardier dengan kapasitas 150 penumpang.
Dalam tiga tahun masa tugasnya di Balikpapan, Setya Budhi berhasil mengembangkan penerbangan yang semula hanya 6 kali sehari, penerbangan ke Jakarta saja, menjadi 15 kali sehari ke berbagai kota di Indonesia, termasuk penerbangan ke Singapura 4 kali seminggu.
"Berat bagi saya meneruskan kerja Anda, Pak Budi," puji Joseph. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013