Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 375 suara calon haji asal Kalimantan Timur terancam hilang untuk pemilihan gubernur pada 10 September 2013, karena pada saat pemungutan suara, mereka berangkat menuju Tanah Suci Mekah.

"Jadwal pemungutan suara untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim adalah 10 September 2013, di saat yang sama, terdapat 375 calon haji pada kloter pertama yang berangkat pagi," ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Sunandar di Samarinda, Jumat.

Untuk menjaga agar suara itu tidak hilang, lanjut Sunandar, pihaknya telah menawarkan dua opsi kepada Gubernur Kaltim dan Kementerian Agama Perwakilan Kaltim, pertama adalah memindahkan tempat pemungutan suara (TPS) ke Asrama Haji, kedua adalah menukar jadwal keberangkatan dengan jemaah dari daerah lain.

Dari dua opsi itu, lanjutnya, pilihan yang paling aman adalah menukar dengan keberangkatan jemaah dari provinsi lain, ketimbang harus memindahkan TPS ke Asrama Haji Batakan, Balikpapan.

Menurutnya, TPS tidak mungkin dipindahkan jika orangnya tetap terbang. Jemaah calon haji berangkat pukul 10.00 Wita, sehingga harus masuk Embarkasi Haji paling tidak pukul 07.00 Wita sehingga pilihan ini tidak aman.

Untuk pilihan yang lebih aman adalah, pihaknya meminta kepastian minimal di tanggal itu tidak ada penerbangan calon haji dari Balikpapan, kalau pun ada, maka jemaah asal Kaltim ditukar dengan jemaah asal Sulawesi Utara (Sulut) dan Sulawesi Tengah (Sulteng).

Upaya ini mau tidak mau harus dilakukan karena jadwal pemilihan tidak mungkin berubah, sedangkan jemaah calon haji Kaltim bisa bertukar waktu keberangkatannya sehari setelah pencoblosan dengan jemaah dari Sulut dan Sulteng yang juga berangkat melalui Embarkasi Balikpapan.

Berkaitan itu, ia berharap agar semua pihak terutama jemaah yang berangkat di kelompok terbang (kloter) pertama agar dapat memahami kondisi tersebut, karena KPU berusaha agar setiap hak pilih masyarakat bisa tersalurkan sesuai ketentuan yang ada. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013