Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bekerjasama melakukan restorasi tambak udang di Kabupaten Berau, Kaltim, untuk meningkatkan produksi sekaligus menjaga kelestarian alam.


"10 hektare (ha) tambak udang aktif telah direstorasi menjadi 2 ha, 8 ha lebihnya ditanami mangrove untuk mendukung pakan alami udang," ujar Peneliti Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) KKP Taruna Mulia dalam rilis YKAN, Sabtu.

Karakteristik umum tambak air payau di Kabupaten Berau adalah untuk budi daya bandeng dan udang windu, sedangkan permasalahan yang dihadapi adalah kualitas benih rendah, manajemen kualitas air, tanah tambak yang belum sesuai, dan penggunaan pestisida yang tidak terkontrol.

Melalui pendekatan budi daya udang ramah lingkungan dengan pola Shrimp-Carbon Aquaculture (Secure), pihaknya mengatasi lewat perbaikan desain dan konstruksi tambak, manajemen kualitas lingkungan, serta penyesuaian teknologi budi daya.

Dari pola yang berhasil ini pun, ke depan akan difungsikan sebagai tambak Secure demplot pembelajaran, mendiseminasikan pengalaman melalui program sekolah lapang, termasuk pendampingan pengembangan kelompok dan usaha.

Penerapan pola Secure dimaksudkan untuk mendukung budi daya udang ramah lingkungan dalam ekosistem mangrove di Kabupaten Berau, karena Berau memiliki ekosistem mangrove terluas di Provinsi Kaltim.

Namun, pembukaan tambak udang yang tidak terencana menjadi pendorong utama deforestasi mangrove di wilayah ini, termasuk alih fungsi lain di luar tambak.

Perubahan alih fungsi lahan mangrove ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem, sekaligus mengancam sumber penghidupan masyarakat pesisir.

"Untuk mengatasi ini, YKAN bersama BRPBAP3 KKP memperkenalkan pendekatan Secure di Berau sejak tahun 2020 dengan lokasi percontohan di Kampung Pegat Batumbuk dan Kampung Tabalar Muara," kata Direktur Program Kelautan YKAN Muhammad Ilman.

Senada dengan Taruna Mulia, Ilman juga mengatakan bahwa melalui program Secure, saat ini telah direstorasi 10 ha tambak udang aktif menjadi 2 ha tambak udang.

Sementara areal sisanya yang seluas 8 ha digunakan sebagai areal restorasi mangrove guna mendukung pakan alami untuk udang dan ikan, sekaligus untuk mengurangi emisi karbon.

"Program tambak Secure dilakukan dengan mendesain ulang tambak udang ke ukuran yang lebih kecil dan menggabungkan dengan restorasi hidrologi mangrove, sehingga melalui ini dapat berproduksi secara berkelanjutan," ujar Ilman.(ADV/Diskominfo)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022