Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia pada 2021 memberikan kontribusi cukup besar yang mencapai 6,98 persen atau dengan nilai Rp1.134 triliun.
"Tahun 2021 ekraf memberikan kontribusi cukup besar terhadap PDB perekonomian nasional hingga 6,98 persen, hampir 7 persen dengan nilai tidak kurang dari Rp1.134 triliun," ujar Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Yuana Rochma Astuti di Samarinda, Rabu.
Kehadiran Yuana di Samarinda adalah untuk menghadiri pengukuhan komunitas Gekrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) Dewan Pimpinan Wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang digelar di kantor gubernur setempat.
Mengingat besarnya kontribusi dari sektor ekraf, maka ia mengajak warga Kaltim yang selama ini telah menggeluti ekraf, terus meningkatkan kapasitas diri agar keterampilan yang dimiliki semakin baik dan makin kreatif mencetak sesuatu yang baru.
Dari 17 sektor ekraf, lanjut dia, secara nasional setidaknya terdapat tiga subsektor yang menjadi unggulan sekaligus mendapat prioritas pengembangan saat ini, yakni animasi dan video, film, serta game, karena subsektor ini memang banyak peminatnya.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini ekraf menjadi gerakan dari lokomotif baru untuk pengembangan ekonomi di Indonesia, sehingga ia mengajak pengurus dan anggota Gekrafs Kaltim terus mencoba hal baru demi kemajuan ekraf.
"Adanya pengukuhan Gekrafs ini tentu akan menjadi semangat baru dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Kaltim. Apalagi sekarang anggota Gekrafs sudah banyak, yakni secara nasional mencapai 28 ribu anggota, sehingga ini menjadi semangat baru dalam pengembangan ekraf," katanya.
Ia juga menyatakan salut terhadap berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Gekrafs selama ini, karena pembiayaannya dilakukan secara mandiri, sehingga hal ini menggambarkan bahwa para pengurus dan anggota Gekrafs adalah orang-orang yang kreatif.
"Kreativitas dan kemandirian seperti inilah yang kami harapkan, karena APBN kita memang terbatas. Semoga pengukuhan Gekrafs di Kaltim ini mampu memberikan semangat baru dalam memacu kreativitas pelaku ekraf," kata Yuana.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Tahun 2021 ekraf memberikan kontribusi cukup besar terhadap PDB perekonomian nasional hingga 6,98 persen, hampir 7 persen dengan nilai tidak kurang dari Rp1.134 triliun," ujar Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Yuana Rochma Astuti di Samarinda, Rabu.
Kehadiran Yuana di Samarinda adalah untuk menghadiri pengukuhan komunitas Gekrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) Dewan Pimpinan Wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang digelar di kantor gubernur setempat.
Mengingat besarnya kontribusi dari sektor ekraf, maka ia mengajak warga Kaltim yang selama ini telah menggeluti ekraf, terus meningkatkan kapasitas diri agar keterampilan yang dimiliki semakin baik dan makin kreatif mencetak sesuatu yang baru.
Dari 17 sektor ekraf, lanjut dia, secara nasional setidaknya terdapat tiga subsektor yang menjadi unggulan sekaligus mendapat prioritas pengembangan saat ini, yakni animasi dan video, film, serta game, karena subsektor ini memang banyak peminatnya.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini ekraf menjadi gerakan dari lokomotif baru untuk pengembangan ekonomi di Indonesia, sehingga ia mengajak pengurus dan anggota Gekrafs Kaltim terus mencoba hal baru demi kemajuan ekraf.
"Adanya pengukuhan Gekrafs ini tentu akan menjadi semangat baru dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Kaltim. Apalagi sekarang anggota Gekrafs sudah banyak, yakni secara nasional mencapai 28 ribu anggota, sehingga ini menjadi semangat baru dalam pengembangan ekraf," katanya.
Ia juga menyatakan salut terhadap berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Gekrafs selama ini, karena pembiayaannya dilakukan secara mandiri, sehingga hal ini menggambarkan bahwa para pengurus dan anggota Gekrafs adalah orang-orang yang kreatif.
"Kreativitas dan kemandirian seperti inilah yang kami harapkan, karena APBN kita memang terbatas. Semoga pengukuhan Gekrafs di Kaltim ini mampu memberikan semangat baru dalam memacu kreativitas pelaku ekraf," kata Yuana.
Editor : Abdul Hakim Muhiddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022