Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan membangun pasar tradisional di Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, dengan kapasitas 120 lapak dan kios untuk para pedagang.

Kepala Diskukmperindag Kabupaten PPU, Suyanto, Rabu (19/6), mengungkapkan, pembangunan pasar di Desa Gunung Mulya tersebut, bersumber dari bantuan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sebesar Rp900 juta dan akan dimulai Juli mendatang.

"Anggaran untuk pembangunan pasar ini ditargetkan akan segera dicairkan dari Kementerian Koperasi dan UKM. Surat keputusan (SK) sudah kami terima dari Kementerian Koperasi dan UKM dimana anggarannya Rp900 juta itu akan segera dikirim. Target kami Juli 2013 sudah mulai pembangunan," jelasnya.

Pembangunan pasar tradisional, menurut Suyanto,  akan dilaksanakan masyarakat  yang dikoordinir Kepala Desa Gunung Mulia, karena akan dikerjakan secara swakelola. Sehingga anggaran untuk pembangunan sudah cukup untuk merampungkan pasar tersebut.

"Penetapan lokasi pasar di Gunung Mulia dilakukan karena pihak desa menyiapkan lahan yang cukup luas. Dan selama ini, pasar iru sudah beroperasi, tapi hanya buka pada setiap hari Minggu," ujarnya.

Namun, Suyanto menyatakan, sebelum pembangunan pasar tersebut dilaksanakan, pihaknya akan menggelar sosialisasi dengan para pedagang yang jumlahnya mencapai 135 orang. Mulai dari pedagang sembako, sayur-sayuran sampai penjual emas.

Suyanto mengatakan, selama pembangunan dilaksanakan, para pedagang tidak perlu pindah ketempat lain. Karena tahap awal pembangunan pasar akan dilakukan dilahan bagian belakang.

Untuk para pedagang selama pembangunan dilaksanakan, Suyanto menyatakan, mereka tidak perlu dpindahkan ke tempat lain. Karena untuk tahap awal pembangunan pasar akan dilaksanakan di lahan bagian belakang.

"Setelah tahap pertama ini rampung, baru para pedagang yang berada di depan kami pindahkan ke belakang tempat yang baru dibangun," ucapnya.

Suyanto menambahkan, pembangunan pasar nantinya diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya itu, pasar yang sebelumnya hanya dibuka seminggu sekali diharapkan nantinya menjadi pasar harian.

"Untuk pengelolaan pasar tradisional itu, akan diserahkan kepada desa bersama dengan koperasi Melati," katanya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013