Penajam (ANTARA Kaltim) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memutuskan untuk menutup dan tidak menggunakan satu gedung perawatan kelas tiga, karena "septic tank" gedung tersebut tersumbat sehingga mengeluarkan bau tak sedap.

Dirut RSUD Kabupaten PPU Novi Hariyanto, Rabu, menjelaskan tidak digunakannya gedung tersebut, karena masalah "septic tank" yang sering tersumbat dan kondisinya akan semakin parah bila musim hujan, karena penampungan kotoran manusia itu penuh.

"Dari pada nanti menggangu pasien karena mengeluarkan bau tidak sedap, makanya lebih baik kami tutup saja," ucapnya.

Untuk itu, katanya, RSUD hanya menggunakan dua gedung perawatan kelas tiga untuk pasien rawat inap.

Gedung yang ditutup tersebut tersebut merupakan bangunan lama yang mulai digunakan sejak tahun 2007. Kondisi gedung itu berbeda dengan dua gedung perawatan kelas tiga yang berada di samping kiri dan kanan, karena dua gedung tersebut belum setahun rampung.

Berdasarkan pantauan, pintu masuk gedung tersebut terkunci, padahal dua bulan lalu gedung rawat inap masih digunakan untuk perawatan pasien kelas tiga. Selain itu, letak gedung sendiri lebih rendah dibandingkan dengan dua gedung perawatan kelas tiga lainnya.

Namun demikian, Dirut RSUD Novi Hariyanto mengatakan, untuk perawatan pasien kelas tiga tidak menjadi masalah karena ada dua gedung perawatan yang sudah rampung, bisa digunakan dan cukup untuk menampung pasien yang dirawat inap.

Kabid Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Pemukiman dan Prasarana Wilayah (DPU Kimpraswil) PPU, Supardi menyatakan, satu gedung perawatan kelas tiga memang tidak lagi digunakan RSUD karena "septic tank" mengalami masalah.

"Informasinya sering tersumbat sehingga mengeluarkan bau tidak sedap," ucapnya.

Supardi mengaku, bila "safety tank" gedung perawatan tersebut, memang masih manual, di mana hanya menggunakan satu penampungan sehingga cepat penuh. Hal itu berbeda dengan "septic tank" dua gedung perawatan yang menggunakan sistem pompa.

"Kotoran akan dipompa di tempat penampungan yang lebih besar lagi sehingga meski hujan deras tidak tidak akan tersumbat maupun penuh," ujarnya.

Untuk itu, Supardi menyarankan agar pihak RSUD bisa segera melakukan perbaikan dengan memasang pompa agar kotoran bisa dialihkan dipenampungan yang lebih besar. Bahkan pihak Cipta Karya DPU Kimpraswil juga siap membantu, termasuk dalam sisi teknis.

"Gedung perawatan itu, memang umurnya cukup lama karena mulai digunakan sejak tahun 2007 lalu. Bahkan posisi gedung tersebut lebih rendah dibandingkan dua gedung perawatan yang berada di sebelahnya. Kalau bisa, lebih baik RSUD melakukan renovasi secara keseluruhan saja. Artinya, plafon yang rusak diganti dan dicat ulang lagi," katanya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013