Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, meminta rumah isolasi terpusat di setiap kelurahan diaktifkan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di daerah itu.

"Sebelumnya ada tempat isolasi terpusat di kelurahan-kelurahan, rumah isolasi terpusat kelurahan kalau bisa diaktifkan kembali," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty di Balikpapan, Senin.

Pemkot juga akan kembali mengaktifkan Satgas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di daerah itu.

Ia berharap, rumah isolasi terpusat di setiap kelurahan dapat mengantisipasi lonjakan kasus virus corona.

Pemerintah kota juga akan kembali meminjam Embarkasi Haji Batakan untuk tempat isolasi terpusat pasien positif COVID-19.

Namun, kata dia, permohonan tersebut masih menunggu kepastian keberangkatan haji tahun ini seiring dengan gelombang ketiga kasus COVID-19.

"Permohonan ke embarkasi haji untuk antisipasi tetap dilakukan, walau masih tunggu status keberangkatan jemaah haji," ucapnya.

Embarkasi haji tersebut diharapkan bisa menjadi cadangan jika sewaktu-waktu kebutuhan isolasi terpusat meningkat karena kasus virus corona melonjak.

Kapasitas isolasi terpusat yang disiapkan Pemerintah Kota Balikpapan di Hotel Grand Tiga Mustika hingga saat ini terisi mencapai 80 persen.

"Kasus terkonfirmasi positif terpapar virus corona di Kota Balikpapan terus melonjak," ungkap Andi Sri Juliarty.

Data Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Timur menyebutkan kasus aktif di Kota Balikpapan mencapai 1.399 orang.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022