Balikpapan (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengemukakan bahwa ruang isolasi di RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) hampir penuh karena pada pekan ketiga Juni 2020, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di kota itu bertambah sembilan sehingga jumlah total menjadi 141 orang.
"Terutama di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) dan RS Kanujoso Djatiwibowo (RSKD)," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty di Balikpapan, Selasa.
ia memaparkan, saat ini jumlah pasien yang menjalani perawatan dan isolasi ada 60 orang. Mereka sebagian besar dirawat di RSKD dan sisanya di RSPB. RSKD sendiri bisa menampung hingga 80 pasien.
Untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan, Dinkes Balikpapan mencadangkan ruangan-ruangan di RS lain, seperti RS Beriman di Gunung Malang, juga RS Bhayangkara di Jalan Jenderal Sudirman.
“Juga rumah-rumah sakit lain bila memang diperlukan,” katanya.
Balikpapan, ujar Andi, masih memiliki, antara lain RS Tentara dr Hardjanto, RS TNI AU, RS Restu Ibu, RS Balikpapan Baru, RS Siloam, dan RS Hermina.
Sementara itu pasien dalam pengawasan (PDP) kini berjumlah 272 kasus, ada penambahan dua kasus. PDP yang hasil uji swabnya negatif berjumlah 242 kasus dan PDP yang meninggal sembilan orang.
Orang tanpa gejala (OTG) berjumlah 411 dan orang dalam pemantauan berjumlah 439 meningkat 57 orang.
“Yang positif COVID-19 yang meninggal masih tetap tiga orang,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengimbau agar angkutan umum menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Untuk sementara, katanya, memang saat ini belum ada sanksi bagi angkutan umum yang mengabaikan protokol kesehatan, namun jika kasus COVID-19 terus meningkat dan ditemukan klaster angkutan umum, maka bisa saja bakal ada sanksi.
"Sekarang masih imbauan agar pengemudi dan penumpang memakai masker dan tidak mengangkut penumpang sampai angkot penuh," ujarnya.