Samarinda(ANTARA Kaltim)- Hingga saat ini jumlah peneliti di Kaltim masih minim atau hanya 18 peneliti. Masing-masing delapan peneliti terdapat di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kaltim dan 10 peneliti dari Litbang Kaltim.

“Meskipun demikian, kita bersyukur karena Gubernur Awang Faroek Ishak sangat konsisten mendukung pengembangan penelitian di daerah terutama dengan pengalokasian anggaran cukup besar. Hendaknya ini dibarengi dengan penambahan jumlah dan kualitas sumber daya manusia (SDM) peneliti Kaltim yang masih kurang,” ujar Kepala Balitbangda Kaltim Hj Halda Arsyad usai membuka Bimtek Metodologi Penelitian di Balitbangda Kaltim, Jumat (3/5).

Menurut dia, penelitian yang berkualitas sangat ditentukan atas kemampuan serta kualitas dan kompetensi yang dimiliki para peneliti. Karena, permasalahan kurang maksimalnya pembangunan bisa disebabkan oleh penelitian pemecahan masalah, tidak optimal.

Karenanya, Balitbangda salah satu instansi teknis yang dapat meningkatkan kompetensi maupun jumlah peneliti di daerah terus berupaya melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan kualitas maupun kuantitas SDM peneliti di Kaltim.

Apalagi, kondisi saat ini sudah menuntut agar pemerintah memiliki kepedulian dan tanggap terhadap isu-isu pembangunan yang berkembang di masyarakat. Sehingga, dengan adanya pelaksana kelitbangan baik peneliti maupun perekayasa memiliki kemampuan metodologi memadai akan mampu menjawabnya.

“Apabila kita ini memiliki peneliti yang andal maka akan mampu memberikan hasil rekayasa teknologi maupun penelitian yang berkualitas guna mendukung kesuksesan dan optimalisasi hasil pembangunan yang sedang dilaksanakan saat ini,” jelasnya.

Terutama pembangunan yang dilaksanakan tersebut mampu memberikan imbas yang positif bagi peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kaltim. Karenanya, keberadaan SDM peneliti berkualitas serta dukungan anggaran besar merupakan syarat mutlak.

“Melalui bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan yang kita lakukan serta bekerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan yang berkompeten maka berimbas pada bertambahnya jumlah maupun kualitas peneliti ataupun perekayasa teknologi di Kaltim,” ungkap Halda Arsyad.

Ditambahkan, bimbingan teknis yang dilaksanakan Balitbangda Kaltim tersebut akan dievaluasi dan ditambahkan dengan pelatihan/praktek metodologi penelitian lanjutan guna meningkatkan kompetensi peneliti muda atau calon peneliti agar lebih berinovasi.

Bimbingan teknis metodologi  penelitian diikuti 60 peserta dari  kepala Balitbangda kabupaten/kota dan peneliti/calon peneliti serta SKPD di lingkup provinsi. Bimtek menghadirkan narasumber Kepala Pusat Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Profesor Syarif Hidayat.(*)

 

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013