Nunukan (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan Kaltara sedang menyelidiki makanan yang dikonsumsi pekerja PT Sebakis Inti Lestari dan Sebuku Inti Plantation (SIL/SIP).
Para pekerja keracunan usai mengkonsumsi makanan tersebut saat sosialisasi Partai Hanura di Sebakis. Salah seorang staf Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana Dinkes Nunukan, Rustam di Nunukan, Selasa menjelaskan saat ini sedang dilakukan penyelidikan di lokasi kejadian dan telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para pekerja tersebut.
Ia menguraikan, sampel makanan itu akan diuji laboratorium untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan kepada pekerja di perusahaan kelapa sawit milik keluarga Murdaya.
Mengenai kejelasan penyebab keracunan ratusan pekerja di perusahaan itu, Rustam mengatakan dapat diketahui paling lambat dua hari setelah pengambilan sampel.
"Saat ini sementara berada di lokasi kejadian sejak kemarin (29/4) untuk mengambil sampel makanan dan kemungkinan hari ini (30/4) sudah pulang," katanya.
Keterangan salah seorang korban, Mega ketika ditemui di RSUD Nunukan, Senin menyatakan makanan yang dibagikan saat mengikuti sosialisasi Partai Hanura itu berupa nasi kotak berisi nasi, ayam dan mi.
Mega menceritakan makanan yang dikonsumsi itu rasanya berbeda dengan biasanya padahal belum basi karena makanan tersebut baru saja dimasak.
"Waktu sudah makan kami langsung mengantuk dan tidur. Setelah bangun langsung mual dan muntah dan sebagian teman-teman langsung mencret. Tapi nasi yang dibagikan waktu dimakan memang rasanya lain-lain," ucapnya.
Pekerja asal Kabupaten Bulukumba Sulsel tersebut mengaku melihat sendiri makanan yang dikonsumsinya dimasak di salah satu rumah pekerja di tempat tinggalnya di Sumbal Sebakis.
"Yang saya tahu, bahan-bahan makanan yang dikonsumsi pekerja dibawa dari Nunukan dalam keadaan masih mentah. Kecuali beras dibeli di sekitar lokasi kejadian," kata Yudha.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Para pekerja keracunan usai mengkonsumsi makanan tersebut saat sosialisasi Partai Hanura di Sebakis. Salah seorang staf Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana Dinkes Nunukan, Rustam di Nunukan, Selasa menjelaskan saat ini sedang dilakukan penyelidikan di lokasi kejadian dan telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para pekerja tersebut.
Ia menguraikan, sampel makanan itu akan diuji laboratorium untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan kepada pekerja di perusahaan kelapa sawit milik keluarga Murdaya.
Mengenai kejelasan penyebab keracunan ratusan pekerja di perusahaan itu, Rustam mengatakan dapat diketahui paling lambat dua hari setelah pengambilan sampel.
"Saat ini sementara berada di lokasi kejadian sejak kemarin (29/4) untuk mengambil sampel makanan dan kemungkinan hari ini (30/4) sudah pulang," katanya.
Keterangan salah seorang korban, Mega ketika ditemui di RSUD Nunukan, Senin menyatakan makanan yang dibagikan saat mengikuti sosialisasi Partai Hanura itu berupa nasi kotak berisi nasi, ayam dan mi.
Mega menceritakan makanan yang dikonsumsi itu rasanya berbeda dengan biasanya padahal belum basi karena makanan tersebut baru saja dimasak.
"Waktu sudah makan kami langsung mengantuk dan tidur. Setelah bangun langsung mual dan muntah dan sebagian teman-teman langsung mencret. Tapi nasi yang dibagikan waktu dimakan memang rasanya lain-lain," ucapnya.
Pekerja asal Kabupaten Bulukumba Sulsel tersebut mengaku melihat sendiri makanan yang dikonsumsinya dimasak di salah satu rumah pekerja di tempat tinggalnya di Sumbal Sebakis.
"Yang saya tahu, bahan-bahan makanan yang dikonsumsi pekerja dibawa dari Nunukan dalam keadaan masih mentah. Kecuali beras dibeli di sekitar lokasi kejadian," kata Yudha.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013