Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Bupati Paser HM Ridwan Suwidi meminta kaum perempuan di wilayahnya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi diri agar dapat berperan dalam pembangunan di Kabupaten Paser.
Hal itu disampaikan Bupati Paser saat memberikan sambutan pada acara peringatan Hari Kartini di Gedung Awa Mangkuruku, Tana Paser, Kamis.
"Peringatan Hari Kartini harus dijadikan momentum bagi kaum perempuan, bukan saja dalam menuntut hak yang sama dengan kaum lelaki tapi lebih dari itu, harus bisa berperan dalam pembangunan di Paser," kata Bupati.
Dikatakannya, peran kaum perempuan harus ditingkatkan kaum guna menuju masyarakat yang sejahtera, agamis dan berbudaya.
Pada sambutan itu, Bupati Paser menyampaikan bahwa kesetaraan gender telah berjalan di Kabupaten Paser.
"Banyak perempuan yang menduduki jabatan strategis di lembaga pemerintahan maupun dan lembaga politik," katanya.
Bahkan, katanya, di sektor bisnis perempuan pun telah berdaya.
"Ini bukti bahwa Kabupaten Paser konsisten dalam memperjuangkan kesetaraan gender," tegas Bupati.
Namun demikian, lanjutnya, bukan berarti tidak ada persoalan sebab berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dari jumlah buta aksara di Kabupaten Paser tahun 2011 sebanyak 8.138 jiwa, 66,68 persen di antaranya adalah perempuan.
"Ini pekerjaan rumah pemerintah daerah," kata Bupati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Hal itu disampaikan Bupati Paser saat memberikan sambutan pada acara peringatan Hari Kartini di Gedung Awa Mangkuruku, Tana Paser, Kamis.
"Peringatan Hari Kartini harus dijadikan momentum bagi kaum perempuan, bukan saja dalam menuntut hak yang sama dengan kaum lelaki tapi lebih dari itu, harus bisa berperan dalam pembangunan di Paser," kata Bupati.
Dikatakannya, peran kaum perempuan harus ditingkatkan kaum guna menuju masyarakat yang sejahtera, agamis dan berbudaya.
Pada sambutan itu, Bupati Paser menyampaikan bahwa kesetaraan gender telah berjalan di Kabupaten Paser.
"Banyak perempuan yang menduduki jabatan strategis di lembaga pemerintahan maupun dan lembaga politik," katanya.
Bahkan, katanya, di sektor bisnis perempuan pun telah berdaya.
"Ini bukti bahwa Kabupaten Paser konsisten dalam memperjuangkan kesetaraan gender," tegas Bupati.
Namun demikian, lanjutnya, bukan berarti tidak ada persoalan sebab berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dari jumlah buta aksara di Kabupaten Paser tahun 2011 sebanyak 8.138 jiwa, 66,68 persen di antaranya adalah perempuan.
"Ini pekerjaan rumah pemerintah daerah," kata Bupati. (*)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013