Saham-saham Australia menguat pada awal perdagangan Jumat, sehari setelah bank sentral negara itu tampaknya berkomitmen untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah tahun depan, sementara laporan pekerjaan bulanan yang melampaui perkiraan juga mengangkat sentimen investor.


Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia meningkat 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 7.331,00 poin pada pukul 23.44 GMT, setelah turun 0,4 persen pada Kamis (16/12/2021). Namun, indeks masih berada di jalur untuk mencatat penurunan 0,2 persen minggu ini.

Gubernur bank sentral Australia mengatakan pada Kamis (16/12/2021) bahwa tidak mungkin suku bunga perlu naik pada tahun 2022, tetapi menambahkan bank terbuka untuk mengakhiri pembelian obligasi pada awal Februari jika ekonomi pulih lebih cepat dari yang diharapkan.

Data pada Kamis (16/12/2021) menunjukkan angka ketenagakerjaan untuk November melampaui ekspektasi pasar karena ekonomi dibantu oleh pelonggaran penguncian.

Saham sumber daya memimpin kenaikan di bursa lokal pada Jumat pagi, dengan indeks sektor energi terangkat 2,3 persen dan indeks pertambangan menguat 1,9 persen didukung oleh harga-harga komoditas yang kuat.

Penambang global BHP bertambah 1,5 persen, sementara penambang bijih besi Fortescue Metals Group meningkat 1,8 persen.

Saham-saham terkait emas mencatat kenaikan tertinggi dalam enam minggu dengan melonjak 4,3 persen, mengikuti kenaikan harga emas semalam. Penambangan Newcrest melonjak 4,8 persen.

Kenaikan indeks acuan dibatasi oleh penurunan 4,0 persen di sektor teknologi setelah Nasdaq kehilangan 2,5 persen semalam karena langkah Federal Reserve untuk menyelesaikan paket stimulus ekonominya lebih cepat dari yang diperkirakan mendorong aksi jual di saham teknologi pertumbuhan tinggi.

Afterpay, saham utama sektor teknologi domestik anjlok 6,9 persen.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru terkerek 0,05 persen menjadi diperdagangkan di 12.785,10 pon pada pukul 23.44 GMT.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021