Kasi Pembangunan Jaringan-Jaringan Sumber Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Darmadi menyebutkan pelebaran drainase di depan rumah jabatan wali kota Samarinda telah mencapai 65 persen untuk selesai.

"Targetnya akhir bulan Desember ini akan rampung, berapa beton sudah mulai ditanam dan tinggal menunggu tahap finishing," kata Darmadi di Samarinda, Kamis.

Dikatakannya, pengerjaan drainase yang berada di Jalan S Parman tersebut menghabiskan dana senilai Rp4,6 milyar yang bersumber dari APBD Perubahan Samarinda 2021.

"Saluran tersebut nantinya akan disambungkan ke drainase di bawah jalur lambat depan Mal Lembuswana," terangnya.

Hal tersebut dimaksudkan agar nantinya air dari arah simpang Lembuswana bisa dilarikan ke arah Sungai Karang Mumus di dekat Jembatan Ruhui Rahayu melalui pintu air.
Proyek pengerjaan pelebaran drainase. (ANTARA/R'sya R)
Menurutnya, banjir yang selama terjadi di simpang Lembuswana diakibatkan oleh sistem drainase di sekitar kawasan tersebut belum layak sehingga saat hujan deras menyebabkan genangan air.

"Naiknya titik muka air Sungai Karang Mumus juga menjadi faktornya," jelasnya.

Ia mengatakan pelebaran drainase tersebut diharapkan bisa mempercepat surutnya genangan di simpang Lembuswana ketika hujan deras turun.

"Kalau hujan terlampau deras dan mengakibatkan sungai pasang, dengan adanya pelebaran drainase ini banjir yang terjadi dapat ditekan, dikurangi dan tidak berkepanjangan," paparnya.

Ia menambahkan, drainase tersebut memiliki kedalaman 1,45 meter dan panjang sekitar 167 meter dengan menggunakan model beton bertulang.

"Dengan adanya drainase ini, tentunya kita semua berharap banjir segera dapat berkurang, dan genangan yang terjadi cepat surut," harapnya.

Pewarta: R'sya R

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021