PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) bekerjasama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) meluncurkan Program Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Masyarakat, melalui budi daya udang berkelanjutan.


"Program ini diluncurkan mulai 1 Desember 2021 dengan lokasi pendampingan di Kampung Pegat Batumbuk, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur," ujar Direktur Utama PT PII M Wahid Sutopo melalui rilis dari YKAN di Berau, Jumat.

Melalui program ini, pihaknya juga memperkenalkan pendekatan Secure (Shrimp-Carbon Aquaculture). Pendekatan ini dilakukan dengan mendesain ulang tambak ke ukuran yang lebih kecil dan menggabungkan dengan restorasi hidrologi mangrove.

PT PII, lanjutnya, memberikan komitmen dukungan dalam penerapan Secure, karena pola ini menggunakan pendekatan mata pencaharian yang selaras dengan upaya konservasi mangrove.

Kerja sama antara YKAN dan PT PII di Pegat Batumbuk, lanjutnya, akan berlangsung selama tiga tahun dalam tahap pengelolaan tambak Secure, sehingga masyarakat akan didampingi, sekaligus diberikan pelatihan mengenai praktik akuakultur berkelanjutan.

"Kami menyadari bahwa pembangunan infrastruktur juga perlu diimbangi dengan prinsip praktik yang berkelanjutan, demi kelestarian alam Indonesia," ujarnya.

Hal ini dilakukan karena kemampuan mangrove menyerap karbon, menjadi salah satu strategi utama dalam upaya mitigasi perubahan iklim, karena berdasarkan kajian solusi iklim alami, mangrove berkontribusi sebesar 3 persen terhadap target penurunan emisi nasional.

Disadari bahwa budi daya udang menjadi komoditas perikanan yang meliputi 15 persen dari total nilai perdagangan perikanan global, sehingga budi daya udang memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal.

Untuk itu, melalui penerapan praktik akuakultur yang berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat berjalan selaras dengan upaya global dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.

"Hal inilah yang menjadi fokus kerja sama YKAN dan PT PII dalam program pengelolaan hutan mangrove melalui budi daya udang berkelanjutan," ujar Direktur Eksekutif YKAN Herlina Hartanto.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021