Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim mengirim 30 calon mahasiswa untuk belajar di Jurusan Perkerataapian Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Cibinong, Jawa Barat, sebagai persiapan pembangunan rel kereta api di daerah itu.
"Pemprov Kaltim sudah bekerja sama dengan PT Kalimantan Rail dan Ras Al-Khaima untuk membangun rel kereta api, nah, untuk persiapan itulah makanya kami perlu tenaga profesional di bidangnya untuk jangka panjang," ujar Staf Ahli Bidang Pendidikan Gubernur Kaltim H Bohari Yusuf di Samarinda, Kamis.
Menurutnya, kereta api itu akan melintasi di tiga kabupaten di Kaltim, yakni Kutai Barat, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU) sehingga 30 mahasiswa yang akan dikuliahkan di STTD Cibinong harus berasal dari tiga kabupaten itu.
Ke 30 calon mahasiswa itu adalah 10 orang dari Kabupaten Kutai Barat, 10 orang dari Kutai Kartanegara, dan 10 orang lagi dari Kabupaten Penajam Paser Utara.
Calon mahasiswa harus berasal dari tiga daerah tersebut dimkasudkan agar para tenaga ahli setelah lulus kuliah di STTD Cibinong, dapat bertahan di daerah tersebut karena sudah menjadi kampong halaman sendiri.
Menurutnya, semua lulusan SLTA yang akan dikuliahkan ke STTD harus mengambil jurusan perkeretaapian, sementara biayanya ditanggung oleh Pemprov Kaltim alias mendapat beasiswa penuh.
Syarat untuk bisa kuliah di STTD dengan beasiswa Kaltim tidak terlalu sulit, yakni lulusan SMA atau yang sederajat, lulus seleksi fisik berupa kesehatan, tinggi badan mencukupi, dan lulus ujian tertulis.
Panjang rel kereta api di Kaltim mencapai 160 km yang akan bersambung hingga Kalteng yang sepanjang 90 km, sehingga total rel kereta api yang dibangun Kalimantan Rail mencapai 250 kilometer.
Pembangunan rel kereta api akan dimulai dari Puruk Tahu, Muara Tuhuk, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan akan berakhir di Kota Balikpapan, Kaltim.
Pada tahpa awal, kereta api itu hanya untuk angkutan batu bara, selanjutnya akan digunakan untuk angkutan hasil perkebunan, dan seiring dengan perjalanan waktu dan ramainya Kaltim, maka dapat digunakan untuk angkutan orang dan barang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Pemprov Kaltim sudah bekerja sama dengan PT Kalimantan Rail dan Ras Al-Khaima untuk membangun rel kereta api, nah, untuk persiapan itulah makanya kami perlu tenaga profesional di bidangnya untuk jangka panjang," ujar Staf Ahli Bidang Pendidikan Gubernur Kaltim H Bohari Yusuf di Samarinda, Kamis.
Menurutnya, kereta api itu akan melintasi di tiga kabupaten di Kaltim, yakni Kutai Barat, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU) sehingga 30 mahasiswa yang akan dikuliahkan di STTD Cibinong harus berasal dari tiga kabupaten itu.
Ke 30 calon mahasiswa itu adalah 10 orang dari Kabupaten Kutai Barat, 10 orang dari Kutai Kartanegara, dan 10 orang lagi dari Kabupaten Penajam Paser Utara.
Calon mahasiswa harus berasal dari tiga daerah tersebut dimkasudkan agar para tenaga ahli setelah lulus kuliah di STTD Cibinong, dapat bertahan di daerah tersebut karena sudah menjadi kampong halaman sendiri.
Menurutnya, semua lulusan SLTA yang akan dikuliahkan ke STTD harus mengambil jurusan perkeretaapian, sementara biayanya ditanggung oleh Pemprov Kaltim alias mendapat beasiswa penuh.
Syarat untuk bisa kuliah di STTD dengan beasiswa Kaltim tidak terlalu sulit, yakni lulusan SMA atau yang sederajat, lulus seleksi fisik berupa kesehatan, tinggi badan mencukupi, dan lulus ujian tertulis.
Panjang rel kereta api di Kaltim mencapai 160 km yang akan bersambung hingga Kalteng yang sepanjang 90 km, sehingga total rel kereta api yang dibangun Kalimantan Rail mencapai 250 kilometer.
Pembangunan rel kereta api akan dimulai dari Puruk Tahu, Muara Tuhuk, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan akan berakhir di Kota Balikpapan, Kaltim.
Pada tahpa awal, kereta api itu hanya untuk angkutan batu bara, selanjutnya akan digunakan untuk angkutan hasil perkebunan, dan seiring dengan perjalanan waktu dan ramainya Kaltim, maka dapat digunakan untuk angkutan orang dan barang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013