PT Toyota Astra Motor optimistis pangsa pasar akan naik dari 31 persen tahun 2020 menjadi 33 persen tahun 2021 dari total penjualan mobil di Indonesia yang diperkirakan sampai akhir tahun menembus angka 850.000 unit.


"Jadi saya rasa dengan melihat kondisi penjualan bulan ini dan kondisi terakhir terkait ekonomi dan COVID-19, kami melihat pasar otomotif ke arah 850.000 unit, dan Toyota kira-kira berada dirange 33 persen," kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy di Jakarta, Minggu.

Ia mengaku kagum dengan animo masyarakat pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021. Konsumen, kata dia, datang dan bersedia mengantre ketika mendatangi booth Toyota di ajang tersebut.

Menurut dia, kehadiran All New Avanza dan All New Veloz termasuk yang menarik minat konsumen datang, di samping kendaraan lainnya dengan varian GR (Gazoo Racing) seperti Fortuner, Yaris, Rush, Raize, dan Agya yang mulai mendominasi pembelian konsumen.

Kondisi itu membuat Anton Jimmi makin yakin pasar otomotif bakal tumbuh signifikan, begitu pula dengan penjualan Toyota yang diperkirakan mencapai kisaran angka 230 ribu unit.

"Mudah-mudahan di bulan Desember, walaupun ada perubahan PPKM, kami masih cukup yakin dengan kondisi ekonomi dan COVID-19 yang terkendali dan stabil, market otomotif masih mencapai angka tersebut," ujarnya.

Bahkan Anton Jimmi juga optimistis tahun depan pasar otomotif masih bisa tumbuh dengan pertimbangan kondisi ekonomi Indonesia yang terus membaik dan COVID-19 yang makin terkendali.

Apalagi, kata dia, jika pemerintah memperpanjang insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) otomotif yang tahun ini telah sangat membantu mendongkrak kinerja industri dan penjualan mobil di Tanah Air.

"Mudah-mudahan tahun depan ada pertimbangan (pemerintah) untuk tetap melanjutkan insentif PPnBM, dengan meng-consider juga impact positifnya bagi industri otomotif dan turunannya baik ke dealershif, konsumen, dan industri komponen," kata Anton.

Ia mengatakan meski penjualan naik tahun ini akibat insentif PPnBM, namun sebenarnya belum optimal karena ada kendala dari sisi produksi, termasuk pasokan komponen.

Karena itu, fokus tahun depan juga kata dia, bagaimana memperbaiki sisi pasokan untuk memenuhi permintaan konsumen otomotif yang tengah meningkat. turunannya baik dealarshif, costumer

"Untuk tahun depan, mudah-mudahan kita bisa (pasar mobil secara nasional) mencapai 900.000 sampai 950.000 unit. Memang belum sampai 1 juta, tapi sudah mendekati, mudah-mudahan ini suatu yang positif bagi pasar Indonesia," ujar Anton Jimmi.

Pewarta: Risbiani Fardaniah

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021