Samarinda (ANTARA Kaltim) - Aksi perampokan disertai pembunuhan terhadap Ngatinem (80) terjadi di Dusun Suko Dadi RT 16, Kelurahan Mangkurawan, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara pada Jumat sekitar 04.30 wita.

"Korban diduga dianiaya terlebih dahulu kemudian pelaku melucuti sejumlah perhiasan emas yang dikenakannya. Korban tewas dengan luka parah pada bagian kepala diduga akibat hantaman benda tumpul," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Kutai Kartanegara Ajun Komisaris Suwarno dihubungi dari Samarinda, Jumat.

Pelaku yang masuk ke rumah korban dengan cara merusak pintu belakang lanjut Suwarno berhasil membawa kabur perhiasan yang dikenakan Ngatiyem yakni, kalung emas seberat 15 gram, cincin seberat tujuh gram serta liontin emas seberat lima gram.

Kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap Ngatiyem kata Suwarno diduga telah direncanakan sebelumnya sebab saat kejadian berlangsung, korban tengah sendiri di rumah.

"Diduga, pelaku sudah mengintai rumah korban sebab tahi kerabat Ngatiem yang bernama Warti tidak ada di rumah. Warti meninggalkan Ngatiyem untuk berjualan di pasar pada pukul 04.30 Wita," kata Suwarno.

Kasus perampokan disertai pembunuhan itu lanjut Suwarno diketahui saat Mujiono, cucunya datang ke rumah korban pada Jumat pagi sekitar pukul 06.00 Wita.

"Saat itu Mujiono datang ke rumah Ngatiyem namun karena pintu depan masih terkunci, cucu Ngatiyem itu kemudian menuju ke belakang rumah dan mendapati pintu sudah rusak," katanya.

"Mujiono lalu menuju kamar neneknya dan menemukan Ngatiyem sudah tewas dengan luka parah di bagian kepala," ungkap Suwarno.

Polres Kutai Kartanegara bersama Polsek Tenggarong lanjut Suwarno masih trus menyelidiki perampokan disertai pembunuhan terhadap nenek tersebut.

"Dua saksi yakni Warti dan Mujiono masih terus dimintai keterangan. Kami belum bisa memastikan jumlah pelaku perampokan dan pembunuhan itu sebab masih dilakukan penyelidikan," kata Suwarno. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013