Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Bupati Berau Makmur HAPK mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) di Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang dinilainya tidak sesuai harapan terutama masalah ketertiban dan kebersihan.

"Di luarnya sudah agak bagus, tetapi di dalamnya saya kecewa melihat kondisi pasar ini," ungkap Bupati Makmur di Tanjung Redeb, Berau, Jumat.

Makmur berkeinginan, sesuai harapan masyarakat dalam waktu dekat Pasar SAD bisa bersih dan rapi kembali.

Untuk itu, dia mengharapkan kepala pasar untuk segera melakukan gerakan perubahan dengan memberlakukan tindakan tegas kepada pedagang dan pengunjung pasar.

Kepada tenaga keamanan Bupati berpesan agar bukan menjadikan diri sebagai sosok yang disegani dan ditakuti.

"Sudah bukan jamannya lagi, tetapi bagaimana menjadi satpam yang memberikan kenyamanan, ketenangan dan mampu mendisiplinkan pedagang dan pengunjung," ujarnya.

Satpam, menurut Makmur, bukan hanya menunggu orang berkelahi, akan tetapi mampu mencegah perusakan, perjudian dan hal buruk lainnya di lingkungan pasar.

"Jangan dikira saya tidak monitor, saya evaluasi terus kondisi pasar ini, saya tidak punya kepentingan apa-apa, waktu saya menjabat juga sebentar lagi habis, tetapi ini kepentingan masyarakat. Jadi tolong diperhatikan," tegas Bupati.

Ia menambahkan, sebagai petugas keamanan yang diamanatkan, satpam seharusnya bisa menegakkan disiplin pada diri sendiri dan juga kepada orang lain.

Terkait masalah ketertiban pedagang, dalam kesempatan itu juga, Bupati meminta agar dilakukan evaluasi terhadap pedagang yang tidak disiplin mengikuti aturan, karena mungkin saja ada pedagang yang menambah bangunan atau tempat jualan.

Untuk optimalisasi pasar, Bupati meminta agar tidak ada lagi petak atau tempat yang telah diberikan kepada pedagang, namun tidak difungsikan.

"Tidak peduli itu punya siapa kalau tidak mau jualan, berikan kepada yang mau, tidak ada istilah istri pejabat atau punya pejabat. Kalau ada yang seperti itu, kepala pasar laporkan sama saya nanti dicabut saja," ujarnya. (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013