Warga Bontang, Provinsi Kalimantan Timur cukup antusias membeli sejumlah komoditas murah di Toko Tani Indonesia (TTI) oleh Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim di Halaman Kantor Kelurahan Kanaan Kecamatan Bontang Barat, Kota Bontang.


Minyak goreng dalam takaran dua liter sebanyak 200 botol yang disiapkan pada acara "Gelar Pangan Murah dan Segar" itu habis hanya dalam waktu kurang dari satu jam sejak dibuka acara.

"Alhamdulillah, masyarakat Bontang berebut membeli komoditi pangan penting yang kita bawa dari TTI Samarinda," kata Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim Muhammad Alimudin dalam keterangan resmi diterima di Samarinda, Senin.

Dia mengatakan khusus minyak goreng takaran dua liter per botol dibandrol Rp29.800, atau harga dibawah pasar.

"Sesuai hakekatnya, TTI dalah memotong rantai pasokan, sehingga harga yang dijual pun harga eceran tertinggi (HET) pemerintah," jelasnya.

Menurut Alimuddin kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangkaian peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41 Kota Bontang Tahun 2021.

Selain berbagai sayur mayur produk petani lokal, berbagai komoditi pangan strategis seperti gula pasir, beras dan telur lokal dibandrol dengan harga murah dari pasaran.

"Telor lokal yang kita bawa juga ludes. Mereka pesan 18 ikat atau 90 piring, tapi kita terbawa hanya 20 piring," sebutnya.

Alimudin menyebutkan TTI yang tersebar di Kaltim diberi kewenangan untuk menjual 11 komoditas pangan strategis yang memang dibutuhkan masyarakat.

"Saat ini, di Kaltim telah terbentuk TTI di Balikpapan 5 unit, Kutai Barat 1 unit, Samarinda 8 unit, Kutai Timur 4 unit, Bontang 3 unit, Kutai Kartanegara dan Mahakam Ulu menyusul. Sedangkan, Paser 3 unit dan Penajam Paser Utara 1 unit, kedua daerah ini akan merevitalisasi TTI mereka," ujar Alimudin.
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021