Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur optimistis penetapan di daerah yang dipimpinnya itu menjadi Ibu Kota Negara (IKN) baru, bakal membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat dan kemajuan daerah. 
 

"Banyak dampak positif yang akan dirasakan masyarakat ketika nanti PPU menjadi IKN, seperti ekonomi akan lebih cepat tumbuh dan lapangan kerja untuk masyarakat PPU juga akan terbangun," ujar Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud (AGM) di Penajam, Selasa.
 
Ia meyakini bahwa ketika di tahun 2024 mendatang IKN benar-benar pindah ke PPU, maka akan mampu menyejahterakan masyarakat karena berbagai sisi ekonomi akan terus menggeliat, bahkan saat pembangunan infrastruktur di calon IKN pun sudah berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
 
Ia juga mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mempersiapkan diri bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi juga persiapan pemekaran kecamatan di PPU. 
 
"Dalam waktu dekat, Kecamatan Penajam akan dimekarkan menjadi dua, yakni Kecamatan Penajam dan Kecamatan Jenebora. Untuk Kecamatan Jenebora akan meliputi sejumlah wilayah di pesisir utara Penajam hingga ke arah Sepaku, atau sebelum Kelurahan Maridan," ucap AGM.
 
Untuk itu ia mengusulkan ke Presiden Joko Widodo agar tidak hanya Kecamatan Sepaku yang bakal dijadikan wilayah IKN, tapi seluruh wilayah di PPU menjadi provinsi sendiri yang kelak menjadi Ibu Kota Indonesia.
 
Apalagi PPU memiliki wilayah cukup luas sekitar 3.333,06 KM2, sehingga akan ideal bila seluruhnya dijadikan wilayah administratif IKN masa depan, ketimbang yang saat ini hanya diputuskan di Kecamatan Sepaku sebagai calon IKN baru.
 
"Saat ini, Kabupaten PPU adalah kabupaten terkecil di Provinsi Kaltim. Ketimbang dipotong untuk IKN, ambil saja semuanya. Luasan PPU itu lebih dari lima kali dari luas Jakarta, jadi kalau hanya menampung 50 juta jiwa itu masih longgar," ucap AGM.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021