Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pengurus Daerah Indonesian Offroad Federation (IOF) Kalimantan Timur sedang mempersiapkan pembentukan pengurus-pengurus cabang di kabupaten dan kota se-Kaltim.

"Sebagai awal kami akan bentuk tiga atau empat pengurus cabang atau pengcab se-Kaltim hingga dua bulan mendatang," kata Ketua Pengda IOF Kaltim, Anthony Agustrian, Senin.

Keempatnya adalah Pengcab Balikpapan-PPU, Pengcab Tana Paser, kemudian Pengcab Bontang-Sangatta, dan Samarinda-Tenggarong.

Samarinda dan Tenggarong belum memutuskan apakah mereka bergabung dalam satu pengcab atau berdiri sendiri-sendiri," tambah Anthony.

Pembentukan pengcab-pengcab ini untuk memudahkan koordinasi dan memacu pertumbuhan organisasi. Menurut Anthony, dengan adanya pengurus di tingkat kabupaten-kota, anggota akan terlayani dengan lebih baik.

Anthony yakin, IOF akan lebih hidup dengan adanya pengurus pengcab.

"Untuk membentuk klub misalnya, cukup difasilitasi pengcab, juga diverifikasi pengcab, setelah itu klub sudah bisa jalan dan membuat kegiatan," katanya.

Buat klub sekarang kan mudah, cukup dengan ada 3 mobil yang punya spesifikasi offroad, sudah bisa buat satu klub. Kalau ada pengurus pengcab, pengawasan juga lebih mudah, koordinasi lebih gampang, dan orang sudah bisa bergerak bikin kegiatan, paparnya.

"Apalagi, IOF sudah punya kesepakatan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk membantu bila ada bencana atau peristiwa yang memerlukan spesifikasi kendaraan khusus seperti mobil offroad untuk menanganinya. Dengan koordinasi di pengcab sudah bisa langsung gerak dan pengda tinggal dilapori," tambah Anthony.

Hingga awal Februari 2013, Kalimantan Timur tercatat memiliki 22 klub offroad. Sebagian besar berada di Balikpapan, dan Samarinda, dua kota utama Kaltim serta di Tana Paser yang dulu bernama Tana Grogot, Penajam, Tenggarong, Bontang, dan Sangatta.

Sambil mempersiapkan pembentukan pengcab menurut Anthony, pengda juga akan memverifikasi klub-klub tersebut untuk menertibkan administrasi di Pengda dan di klub tersebut.

"Biar kita punya basis data dan rapi. Ini juga untuk memudahkan melaksanakan program kerja dan membuka peluang ide-ide untuk program-program baru, kata pengusaha yang memberi layanan teknis pabrik-pabrik kelapa sawit itu," ungkap Anthony.    (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013