Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, merencanakan membangun dermaga dengan nilai proyek sebesar Rp70 miliar di Pulau Maratua--pulau terluar yang wilayah lautnya berbatasan dengan Filipina dan Malaysia--, tepatnya Kampung Bohe Bukut.

"Dana sebesar itu untuk membangun dermaga permanen di wilayah Kecamatan Maratua yang berada di Pulau Maratua, atau sama dengan dermaga yang ada di Tanjung Batu," kata Bupati Berau Makmur H.A.P.K., Jumat.

Ia mengatakan bahwa pihaknya sengaja membuat dermaga itu dengan konstruksi yang lebih kokoh agar mampu disandari oleh kapal yang berukuran besar. Dan, bukan tidak mungkin, dengan laut yang dalam, kelak kapal pesiar dari luar negeri langsung ke dermaga itu.

Menyinggung lokasi, dia mengakui bahwa hal itu telah menjadi perdebatan. Ada rencana membangun di Kampung Payung-Payung. Namun, Bupati secara tegas meminta agar segera dipindahkan dengan alasan bahwa kawasan itu adalah tempat tinggal bagi kawanan penyu hijau.

"Kalau dibangun dermaga, jelas penyu tersebut akan terganggu habitatnya," kata Makmur.

Atas dasar itulah, pihaknya akan membangun dermaga di Kampung Maratua Bohe Bukut, atau tepat di lokasi dermaga yang sudah ada saat ini.

Dermaga yang dibangun tidak terlalu jauh untuk mendapatkan air yang dalam. Selan itu, Bohe Bukut adalah Ibu Kota Kecamatan Pulau Maratua. "Lokasi yang sangat tepat untuk membangun dermaga," katanya menegaskan.

Dikatakan Kecamatan Maratua yang berada di Pulau Maratua tersebut tengah dipersiapkan sebagai pulau masa depan wisata bahari di Kabupaten Berau.

Sebagai pulau terluar yang berhadapan dengan Laut Filipina dan Malaysia bagian timur, saat ini tengah dipersiapkan berbagai infrastruktur.

Yang cukup menonjol, menurut dia, adalah persiapan penyelesaian Bandara Maratua yang segera memasuki tahapan pembangunan terminal dan pengaspalan landasan pacu sepanjang 1.200 meter.

Ketika bandara tersebut selesai dan mulai difungsikan, sudah bisa dipastikan lonjakan kunjungan wisata akan meningkat drastis.

Bisa jadi, kata dia, status sebagai bandara di pulau wisata akan lebih dulu menjadi bandara internasional. Lokasi bandara ini tak jauh dari Kampung Maratua Payung-Payung.

Pemkab juga akan melakukan perubahan wajah rumah warga, sama dengan ketika pihaknya mengucurkan dana bagi perbaikan rumah yang ada di Pulau Derawan.

"Rumah-rumah itu kelak menjadi `home stay` bagi wisatawan yang tidak kebagian tempat atau memang lebih memilih rumah penduduk sebagai tempat menginap. Dan, pada tahun ini, akan mulai dilakukan perbaikan rumah warga," kata Makmur.*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013