Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang kerugian sesi sebelumnya karena investor semakin gelisah menjelang laporan keuangan kuartal ketiga perusahaan, sementara lonjakan saham Tesla membantu mendukung pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 117,72 poin atau 0,34 persen, menjadi menetap di 34.378,34 poin. Indeks S&P 500 berkurang 10,54 poin atau 0,24 persen, menjadi berakhir di 4.350,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 20,28 poin atau 0,14 persen, menjadi 14.465,92 poin.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor layanan komunikasi dan teknologi masing-masing melemah 1,05 persen dan 0,51 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor real estate meningkat 1,34 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.
Menambah kehati-hatian investor, Federal Reserve diperkirakan akan merilis risalah pertemuan kebijakan terakhirnya pada Rabu waktu setempat, di mana para pelaku pasar akan mencari petunjuk tentang kapan bank sentral AS dapat mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besarannya.
Laporan keuangan emiten secara tidak resmi dimulai minggu ini dengan hasil dari JPMorgan Chase & Co pada Rabu dan bank-bank lain menyusul. Saham JPMorgan turun 0,8 persen hari ini, sementara indeks bank S&P 500 turun tipis 0,6 persen.
Para analis memperkirakan akan melihat pertumbuhan laba AS yang kuat untuk kuartal ketiga. Tetapi sejumlah perusahaan telah memperingatkan masalah-masalah dan investor khawatir tentang bagaimana masalah rantai pasokan dan harga yang lebih tinggi akan mempengaruhi bisnis bangkit dari pandemi virus corona.
"Sebagian besar, manajer portofolio institusional berpandangan - mari kita lihat seperti apa laba mereka dan seberapa besar dampak negatif yang terlihat dari kekurangan, suku bunga lebih tinggi, dan kemacetan rantai pasokan," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.
"Banyak dari faktor-faktor itu saat ini tercermin di mana harga ekuitas sekarang."
Tesla naik 1,7 persen setelah data menunjukkan pembuat kendaraan listrik menjual 56.006 kendaraan buatan China pada September, tertinggi sejak memulai produksi di Shanghai sekitar dua tahun lalu. Saham perusahaan memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq.
Saham American Airlines Group menguat 0,8 persen setelah perusahaan memperkirakan kerugian yang disesuaikan lebih kecil dari perkiraan untuk kuartal ketiga dan mengisyaratkan peningkatan pemesanan untuk sisa tahun ini.
MGM Resorts melonjak 9,6 persen setelah Credit Suisse meningkatkan peringkat sahamnya menjadi "outperform" dari "neutral". Nike Inc terdongkrak 2,0 persen setelah Goldman Sachs memberikan dengan rekomendasi "beli".
Investor juga mempertimbangkan komentar dari Wakil Ketua Fed Richard Clarida, yang mengatakan bank sentral telah memenuhi semua target kerja untuk mengurangi program pembelian obligasi.
Data AS menunjukkan pasar tenaga kerja tetap ketat, dengan rekor jumlah orang Amerika yang berhenti dari pekerjaan dan lowongan pekerjaan berjumlah lebih dari 10 juta, memicu kekhawatiran inflasi karena pengusaha menaikkan upah untuk menarik dan mempertahankan pekerja.
Laporan indeks harga konsumen pada Rabu akan menarik perhatian investor yang mencari petunjuk tentang inflasi.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 9,17 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,80 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 117,72 poin atau 0,34 persen, menjadi menetap di 34.378,34 poin. Indeks S&P 500 berkurang 10,54 poin atau 0,24 persen, menjadi berakhir di 4.350,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 20,28 poin atau 0,14 persen, menjadi 14.465,92 poin.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor layanan komunikasi dan teknologi masing-masing melemah 1,05 persen dan 0,51 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor real estate meningkat 1,34 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.
Menambah kehati-hatian investor, Federal Reserve diperkirakan akan merilis risalah pertemuan kebijakan terakhirnya pada Rabu waktu setempat, di mana para pelaku pasar akan mencari petunjuk tentang kapan bank sentral AS dapat mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besarannya.
Laporan keuangan emiten secara tidak resmi dimulai minggu ini dengan hasil dari JPMorgan Chase & Co pada Rabu dan bank-bank lain menyusul. Saham JPMorgan turun 0,8 persen hari ini, sementara indeks bank S&P 500 turun tipis 0,6 persen.
Para analis memperkirakan akan melihat pertumbuhan laba AS yang kuat untuk kuartal ketiga. Tetapi sejumlah perusahaan telah memperingatkan masalah-masalah dan investor khawatir tentang bagaimana masalah rantai pasokan dan harga yang lebih tinggi akan mempengaruhi bisnis bangkit dari pandemi virus corona.
"Sebagian besar, manajer portofolio institusional berpandangan - mari kita lihat seperti apa laba mereka dan seberapa besar dampak negatif yang terlihat dari kekurangan, suku bunga lebih tinggi, dan kemacetan rantai pasokan," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.
"Banyak dari faktor-faktor itu saat ini tercermin di mana harga ekuitas sekarang."
Tesla naik 1,7 persen setelah data menunjukkan pembuat kendaraan listrik menjual 56.006 kendaraan buatan China pada September, tertinggi sejak memulai produksi di Shanghai sekitar dua tahun lalu. Saham perusahaan memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq.
Saham American Airlines Group menguat 0,8 persen setelah perusahaan memperkirakan kerugian yang disesuaikan lebih kecil dari perkiraan untuk kuartal ketiga dan mengisyaratkan peningkatan pemesanan untuk sisa tahun ini.
MGM Resorts melonjak 9,6 persen setelah Credit Suisse meningkatkan peringkat sahamnya menjadi "outperform" dari "neutral". Nike Inc terdongkrak 2,0 persen setelah Goldman Sachs memberikan dengan rekomendasi "beli".
Investor juga mempertimbangkan komentar dari Wakil Ketua Fed Richard Clarida, yang mengatakan bank sentral telah memenuhi semua target kerja untuk mengurangi program pembelian obligasi.
Data AS menunjukkan pasar tenaga kerja tetap ketat, dengan rekor jumlah orang Amerika yang berhenti dari pekerjaan dan lowongan pekerjaan berjumlah lebih dari 10 juta, memicu kekhawatiran inflasi karena pengusaha menaikkan upah untuk menarik dan mempertahankan pekerja.
Laporan indeks harga konsumen pada Rabu akan menarik perhatian investor yang mencari petunjuk tentang inflasi.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 9,17 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,80 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021