Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Bandara Kalimarau Kabupaten Berau sudah selayaknya memiliki fasilitas depo pengisian bahan bakar pesawat udara (DPBPU) karena sarana dan prasarana bandara itu sudah memenuhi persyaratan.

Menteri BUMN Dahlan Iskan, Selasa (26/2), saat meninjau Bandara Kalimarau, mengatakan depo pengisian bahan bakar pesawat udara (DPBPU), tentunya dapat berdampak terhadap kelancaran transportasi udara.

Dahlan beserta rombongan tiba di Bandara Kalimarau sekitar pukul 15.00 Wita, dengan menggunakan pesawat Susi Air disambut Bupati Berau Makmur, Wabup Ahmad Rifai beserta pejabat Pemkab Berau lainnya.

Di sisi lain, kata Menteri BUMN, harga pengiriman barang dan tiket tidak terlalu melambung tinggi.

"Tadi saya sudah telepon langsung Direktur Pertamina, supaya segera dipasang fasilitas pengisian bahan bakar di Bandara Kalimarau. Katanya minimal enam bulan baru bisa dipasang, tapi saya minta tiga bulan, Alhamdulillah Pertamina sanggup," katanya.

Disebutkan Dahlan, kalau Bandara Kalimarau tidak memiliki depo sendiri, dampaknya juga maskapai penerbangan mengurangi jumlah penumpang, pasalnya pesawat harus mengangkut bahan bakar dua kali lipat untuk bisa mendarat dan tinggal landas di Bandara Kalimarau.

Tidak adanya DPBPU ini juga dirasakan sendiri oleh Dahlan Iskan, yang berkunjung ke Kabupaten Berau dengan menggunakan pesawat carter.

"Terus terang saya baru tahu kalau Bandara Kalimarau tidak memiliki depo. Jadi pesawat yang saya tumpangi terpaksa isi bahan bakar di Tarakan, untuk menjemput saya lagi," ujar Dahlan Iskan.

Sehubungan dengan fasilitas Bandara Kalimarau yang baru diresmikan pengoperasiannya, Dahlan juga mengakui bahwa Bandara Kalimarau jauh lebih bagus segala sesuatunya dibandingkan dengan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulsel.

"Dari fisiknya halus semua saya cermati, fasilitas lainnya semua juga sangat bagus. Kalah Bandara Sultan Hasanuddin, Makssar," tegasnya sembari tersenyum.

Sementara itu, Pemkab Berau dan otoritas Bandara telah mengajukan pembangunan DPBPU kepada PT Pertamina, namun hingga kini belum ada tanggapan.

Menurut Dahlan, keberadaan DPBPU merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang operasional bandara.

"Agar maskapai penerbangan yang buka rute Berau juga untung. Sebab kalau `nggak untung, maskapai mana yang mau buka rute Berau," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Berau Drs H Makmur HAPK MM menyambut gembira rencana pembangunan DPBPU karena pihak otoritas bandara dan Pemkab Berau sudah berulang kali mengajukan permohonan ke PT Pertamina namun hingga kini belum ada tanggapan.

"Dengan adanya depo bahan bakar nanti, pesawat tidak perlu membawa bahan bakar cadangan, sehingga bisa mengangkut penumpang dan kargo lebih banyak," jelasnya.

Karena selama ini, kata Makmur, pilot kerap menolak mengangkut kargo dengan alasan beban pesawat lebih berat karena mengangkut bahan bakar.

Selain itu, kemampuan runway (landasan pacu) juga terbatas, tapi dengan adanya DPBPU minimal pesawat bisa mengangkut kargo lebih banyak, termasuk penumpang    (*)

Pewarta: Helda Mildiana

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013