Malinau (ANTARA Kaltim) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kaltim, Isran Noor membantah bahwa keterlibatan sejumlah kader dan pengurus yang tersangkut kasus korupsi atas instruksi partainya.

"Kasus korupsi yang menerpa sejumlah kader dan pengurus Partai Demokrat bukan atas instruksi partai tapi dilakukan oleh oknum secara personal," ungkapnya di Malinau, Senin.

Jadi, lanjut dia, kasus yang mendera Partai Demokrat selama ini tidak bisa dikait-kaitkan dengan partai meskipun tidak dapat dipungkiri persepsi masyarakat terhadap partainya terkait dengan kasus korupsi yang menyebabkan tingkat elektabilitas semakin terpuruk saat ini.

Kondisi seperti ini juga dialami partai politik (parpol) lainnya dimana tindakan korupsi yang menerpanya atas ulah kadernya dilakukan secara personal, timpal Isran Noor.

"Persoalan yang dialami Partai Demokrat saat dimana sejumlah kader tersangkut kasus korupsi juga terjadi di partai lainnya. Tindakan itu dilakukan oleh oknum kader. Jadi kasus korupsi seperti ini bukan hanya terjadi di Partai Demokrat," kilahnya.

Terkait dengan kondisi ini sebagai kader, Isran Noor mengharapkan dengan segala upaya agar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina melakukan tindakan untuk menyelamatkan partai.

Ia yakin apabila SBY langsung bertindak secara tegas, keterpurukan Partai Demokrat dapat teratasi dan tingkat elektabilitas dapat terdongkrak kembali.

Soal dugaan Anas Urbaningrum selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat tersangkut kasus korupsi Hambalang yang menjadi salah satu penyebab terpuruknya tingkat elektabilitas partainya, dia mengatakan tergantung SBY apakah dengan melengserkan Anas keterpurukan itu dapat diatasi.

"Jadi tergantung pak SBY saja, apakah dengan langkah mengganti pak Anas sebagai Ketua Umum dapat mengatasi keterpurukan partai semakin parah. Itu tergantung beliau," ungkapnya.

Tetapi dia yakin dengan melihat kondisi Partai Demokrat saat ini, SBY memiliki strategi sendiri yang dianggap lebih jitu. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013