Pelatih tim panjat tebing Provinsi Kalimantan Timur Gusti Irwansyah akan melakukan simulasi pertandingan sebagai bahan evaluasi kemampuan atlet sebelum mereka berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada Oktober mendatang.
Simulasi tersebut juga dilakukan lantaran tim panjat tebing Kaltim batal mengikuti uji coba (try out) ke luar daerah, tepatnya di Bogor, Jawa Barat, karena adanya perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah.
"Simulasi yang kita laksanakan sama dengan kompetisi di pertandingan. Teknisnya, semua pemanjat kita buatkan jalur lintasan panjatan dan kemudian mereka akan melakukan lomba panjat dengan rekan sendiri sesama tim Kaltim," kata Gusti di Samarinda, Rabu.
Meski demikian, ia mengakui simulasi pertandingan seperti itu memang masih banyak kelemahannya, karena atlet hanya bisa mengukur kemampuan mereka tanpa ada rivalitas dari atlet daerah lainnya.
"Karena situasi dan kondisinya seperti ini, mau tidak mau kita maksimalkan program yang ada," imbuh Jack, sapaaan akrab Gusti Irwansyah.
Menurut dia, saat ini kondisi pemanjat Kaltim sudah berada di angka 90 persen. Tes fisik pun sudah dilaksanakan pekan lalu dengan hasil yang saat ini masih dianalisa oleh tim konsultan KONI Kaltim.
Lebih lanjut, ia menuturkan simulasi yang digeber itu juga bukan dimaksudkan guna mengejar performa terbaik, tetapi lebih ditujukan untuk menentukan komposisi.
"Kita tidak mengejar top perform di sini, untuk peak atau puncaknya nanti di Papua," tegas Jack.
Sementara terkait try out tim yang batal, ia mengungkapkan hal itu sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan sekarang. Meski sudah diprogramkan sejak lama, kondisi pandemi membuat rencana ini terpaksa dibatalkan.
"Jadi, kami lakukan simulasi setiap minggunya sebagai langkah evaluasinya," ujar Jack.
Tim panjat tebing Kaltim terdiri tujuh pemanjat putra dan enam pemanjat putri. Meraka akan turun di 16 nomor yang dipertandingkan pada PON XX Papua.
"Target medali kami untuk sementara masih sama seperti pencapaian pada PON 2016 di Jawa Barat kemarin, yakni dua medali emas, melaui nomor beregu boulder putra dan boulder putri," papar Jack.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Simulasi tersebut juga dilakukan lantaran tim panjat tebing Kaltim batal mengikuti uji coba (try out) ke luar daerah, tepatnya di Bogor, Jawa Barat, karena adanya perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah.
"Simulasi yang kita laksanakan sama dengan kompetisi di pertandingan. Teknisnya, semua pemanjat kita buatkan jalur lintasan panjatan dan kemudian mereka akan melakukan lomba panjat dengan rekan sendiri sesama tim Kaltim," kata Gusti di Samarinda, Rabu.
Meski demikian, ia mengakui simulasi pertandingan seperti itu memang masih banyak kelemahannya, karena atlet hanya bisa mengukur kemampuan mereka tanpa ada rivalitas dari atlet daerah lainnya.
"Karena situasi dan kondisinya seperti ini, mau tidak mau kita maksimalkan program yang ada," imbuh Jack, sapaaan akrab Gusti Irwansyah.
Menurut dia, saat ini kondisi pemanjat Kaltim sudah berada di angka 90 persen. Tes fisik pun sudah dilaksanakan pekan lalu dengan hasil yang saat ini masih dianalisa oleh tim konsultan KONI Kaltim.
Lebih lanjut, ia menuturkan simulasi yang digeber itu juga bukan dimaksudkan guna mengejar performa terbaik, tetapi lebih ditujukan untuk menentukan komposisi.
"Kita tidak mengejar top perform di sini, untuk peak atau puncaknya nanti di Papua," tegas Jack.
Sementara terkait try out tim yang batal, ia mengungkapkan hal itu sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan sekarang. Meski sudah diprogramkan sejak lama, kondisi pandemi membuat rencana ini terpaksa dibatalkan.
"Jadi, kami lakukan simulasi setiap minggunya sebagai langkah evaluasinya," ujar Jack.
Tim panjat tebing Kaltim terdiri tujuh pemanjat putra dan enam pemanjat putri. Meraka akan turun di 16 nomor yang dipertandingkan pada PON XX Papua.
"Target medali kami untuk sementara masih sama seperti pencapaian pada PON 2016 di Jawa Barat kemarin, yakni dua medali emas, melaui nomor beregu boulder putra dan boulder putri," papar Jack.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021