Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim mendukung penerapan kurikulum baru yang segera diberlakukan Juli 2013 karena kurikulum lama dinilai sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman.

"Kurikulum baru cocok dengan tuntutan teori belajar abad ke-21. Teori belajar pada abad 21 bertujuan bukan hanya membentuk manusia yang cerdas, terampil, memiliki sikap dan moralitas yang baik, tetapi juga menghasilkan peserta didik yang kreatif dan inovatif. Materi tersebut ada pada kurikulum yang baru," ujar Asisten III Setprov Kaltim H Sutarnyoto saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan di Samarinda, Kamis.

Dalam kurikulum baru tersebut bahkan bukan hanya mendidik siswa untuk kreatif dan inovatif, tetapi juga berintegritas dalam menghadapi perubahan dalam kehidupan yang sangat cepat, terutama perkembangan teknologi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Menurutnya, dalam kurikulum baru, para peserta didik akan diberi seperangkat pengetahuan akademis yang dipilih sesuai dengan perkembangan anak didik dan kebutuhan masyarakat di Indonesia.

Selain itu, para siswa juga dibekali dengan berbagai keterampilan akademis, kemampuan berpikir dan bernalar ilmiah, termasuk diberi bekal untuk mengembangkan sikap ilmiah dan karakter yang berlandaskan budaya bangsa.

Untuk itu, katanya, Pemprov Kaltim menginstruksikan kepada jajaran Dinas Pendidikan agar menyambut baik kurikulum 2013.

Untuk itu, Dinas Pendidikan harus menyiapkan para pendidik dan tenaga kependidikan agar mampu mengimplementasikan kurikulum baru tersebut sesuai dengan kondisi daerah.

Berkaitan dengan itu, maka berbagai kegiatan pelatihan dan pengadaan sarana pendidikan untuk mendukung implementasi kurikulum 2013 perlu segera dilakukan.

Setiap tahun, lanjutnya, pihak terkait selalu disibukkan dengan kegiatan rutin pendidikan, yakni berupa Ujian Nasional (UN). Untuk itu, pada kesempatan tersebut diimbau agar jajaran dinas pendidikan, sekolah, dan para guru agar melaksanakan UN secara jujur dan bertanggung jawab.

Tujuannya adalah agar tidak ada manipulasi dan kecurangan-kecurangan lain yang dilakukan hanya karena sekolah terkait menginginkan peserta UN lulus semua, atau meraih nilai yang tinggi.

Guna mewujudkan hal itu, maka Pakta Integritas UN harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait tanpa kecuali, termasuk para siswa peserta UN karena kisi-kisi UN sudah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

"Saya berharap dalam Rakor ini tercetus pemikiran dan rencana strategis untuk mengembangkan pendidikan. Hasil Rakor ini akan kita jadikan bahan masukan untuk untuk mewujudkan semboyan Kaltim Bangkit 2014," kata Sutarnyoto.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013