Hujan yang turun sejak tengah malam Jumat hingga Sabtu (28/8) dinihari membuat sejumlah lokasi di Balikpapan terendam air hingga Sabtu sore.


“Di kawasan Damai Jalan Beller air menggenang hingga ketinggian lebih kurang satu meter, atau setinggi pinggang orang dewasa,” kata Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Balikpapan Octavianto.

Jalan Beller adalah nama lama Jalan Asnawi Arbain. Kawasan ini merupakan kawasan datar rendah di bawah Gunung Guntur.

Tim Basarnas mengevakuasi warga dengan perahu karet di Jalan Beller. (Foto: Antaranews Kaltim/HO/Basarnas Balikpapan)

Octa menambahkan, SAR Balikpapan dan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) mengevakuasi 10 bayi, sejumlah balita, 15 orang dewasa, dan 5 orangtua dari sejumlah tempat itu.

Kepala BPBD Kota Balikpapan, Suseno, yang melakukan pemantauan langsung di sejumlah titik kawasan di Balikpapan menjelaskan ada beberapa faktornya yang menyebabkan terjadinya genangan banjir tersebut.  

“Selain hujan deras, kondisi air laut saat ini juga sedang pasang,” jelasnya.

Setelah pasang tengah malam pada purnama lalu, selama beberapa hari ke depan air laut akan pasang di pagi hari. Pada Sabtu 28/8 tercatat ketinggian air pasang mencapai 57 cm dari titik surut terendah. Di pantai landai berpasir di kawasan Klandasan, air naik sampai batas rumput dan semak tumbuh.

“Air pasang ini menahan air yang turun dari daratan untuk sementara,” jelas Suseno. Air pasang itu pun membuat kanal besar di Dam penuh hingga mendekati bibir tanggulnya. Kanal besar di Dam adalah muara parit-parit besar dari kawasan Beller, juga Bukit Damai Sentosa (BDS) di MT Harjono. Kanal itu berkelok-kelok hingga ke muaranya di Selat Makassar di kawasan Staal Kuda-Balikpapan Super Block.

Begitu air laut surut, air dari kanal-kanal pun perlahan bisa turun ke laut dan genangan air di pemukiman juga surut. Sore hari warga yang dievakuasi sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing.

Adapun kawasan yang tergenang banjir meliputi Jalan MT Harjono di simpang BDS, cekungan Global Sport, dan kawasan Jalan Asnawi Arbain sepanjang 300 meter ke arah Gunung Guntur. Kemudian kawasan Jalan Pattimura, pemukiman warga Gang Batu Ratna, kaki Gunung Guntur, dan Gang Swadaya Kampung Timur.

Suseno menambahkan, selain banjir, hujan juga mengakibatkan tanah longsor dan pohon tumbang di beberapa lokasi.

“Untuk tanah longsor ada Jalan Padat Karya Gunung Steleng RT 40 Kelurahan Gunung Samarinda Baru. Akibat hujan deras, longsoran tanah dan lumpur masuk ke teras rumah warga,” ujar Suseno.

Sementara itu, pohon tumbang terjadi di Jalan Soekarno Hatta Km 3 Balikpapan Utara dan sempat menyebabkan macet, karena akses jalan tertutup dan tidak bisa dilintasi kendaraan besar seperti truk.

“Pohon tumbang yang di Km 3 sudah diatasi oleh petugas, dengan memotong-motong pohon menjadi bagian kecil untuk memudahkan petugas DLH melakukan pembersihan,” demikian Suseno.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021