Bontang (ANTARA Kaltim) - Yayasan Lembaga Advokasi dan Rehabilitasi Sosial (LARAS) dan juga Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Kalimantan Timur, sejak 2005 lalu mendapat donasi dari Mainline Belanda sebesar Rp2 miliar per tahun.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia Laras, Yulianingsih, di Bontang, Minggu, mengatakan donasi tersebut  difokuskan pada advokasi dan rehabilitasi sosial bagi wanita penjaja seks (WPS), pengguna narkoba dan warga binaan masyarakat.

"Awalnya, Laras yang lahir 31 Agustus 2003 di Bontang membuka layanan di Samarinda kemudian mendapat donasi dari Mainline Belanda Rp150 juta untuk kontrak selama enam bulan. Tetapi setelah kinerja terukur kontrak kemudian diperpanjang setiap tiga tahun dengan anggaran Rp2 miliar per tahun," kata Yulianingsih.

Donasi itu lanjut Yulianingsih, berawal dari perkenalan Andi Muhammad Aslam yang menjabat Direktur Eksekutif Laras Kaltim, berkenalan seorang staf lembaga swadaya masyarakat berkebangsaan Belanda yang tengah berada di Kaltim.

"Aslam waktu itu disarankan membuat proposal untuk dibawa ke Belanda. Konsultan Mineline, Mr Patrik lalu datang ke Kaltim selanjutnya diajak berkeliling untuk melihat secara langsung kondisi WPS, pengguna narkoba yang ada di Bontang dan Samarinda serta ke lokasi tambang," terang Neneng panggilan akrab Yulianingsih.

Konsultan dari Mainline Belanda sempat terkejut melihat pengalaman Laras yang selama ini mengelola dana hanya puluhan juta sementara dana yang akan diberikan ratusan juta hingga miliar rupiah.

“Melihat pemakaian kondom saja bagi pelanggan WPS tidak wajib di Bontang dan Samarinda, serta pemakaian jarum suntik bagi pengguna narkoba yang berganti-ganti membuat Mainline tidak bisa berpaling dan tetap meneruskan rencananya memberikan donasinya ke Laras,” ujar Neneng.

Laras lalu mendapat kontrak uji coba selama enam bulan dan setelah dinilai hasilnya baik, evaluasi diperpanjang 2,5 tahun.

Kontrak lalu diperpanjang lagi setiap tiga tahun dengan jumlah donasi Rp2 miliar per tahun.

“Laras terus berbenah dan merekrut staf professional di bidangnya, dan kerja riil dengan jangkauan, layanan kesehatan dan rujukan. Kini Laras telah memiliki kantor cabang di Bontang, kantor pusat di Samarinda dengan satu cabang di Samarinda juga,” ujar Neneng.

Laras resmi berdiri 31 Agustus 2003 di Bontang.  Lalu Laras mendapat kontrak pertama untuk menjalankan dana dari Mainline mulai Agustus 2005 hingga sekarang.   (*)

Pewarta: Suratmi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013