Para pemain dari 20 klub Liga Premier akan melanjutkan aksi berlutut menjelang pertandingan musim ini sebagai bentuk penentangan terhadap prilaku rasisme, Liga Inggris, Selasa.
Liga Premier menyatakan "mendukung dengan sepenuh hati" keputusan itu dan menambahkan para pemain serta ofisial pertandingan akan terus mengenakan emblem berbunyi "Tidak Ada Ruang Untuk Rasisme" pada jersey mereka.
Para pemain dan staf melakukan aksi berlutut sebelum kickoff sejak liga kembali digulirkan Juni tahun lalu guna menunjukkan dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter.
"Kami sekarang merasa lebih dari sebelumnya, penting bagi kami untuk terus bertekuk lutut sebagai simbol persatuan kami dalam melawan segala bentuk rasisme," kata para pemain dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
"Kami tetap berkomitmen kepada tujuan tunggal kami memberantas prilaku rasial di mana pun demi mewujudkan masyarakat global yang inklusif, menghormati dan memberi kesempatan yang sama bagi semua."
Kepala Eksekutif Liga Premier Richard Masters menyatakan akan terus berkolaborasi dengan para pemain, klub, dan mitra sepak bola untuk membawa "perubahan nyata" dan menghapus ketidaksetaraan dalam olahraga ini.
Sebelumnya pada Selasa, Liga Sepak Bola Inggris (EFL) menyatakan mendukung setiap pemain dan staf yang ingin berlutut selama musim 2021-2022.
"Selama lebih dari setahun, para pemain telah membuat pilihan pribadi untuk melakukan tindakan protes sederhana ini... membantu menyoroti masalah ini di masyarakat dan melanjutkan percakapan yang telah didengar di seluruh dunia," kata EFL dalam sebuah pernyataan.
EFL juga akan mempromosikan pesan baru matchday "Bersama Melawan Diskriminasi" yang akan membuat klub-klub di tiga divisi kompetisi Inggris mengadopsi posisi terpadu yang menegaskan kembali bahwa rasisme, diskriminasi, dan pelecehan tidak boleh terjadi dalam dunia sepak bola.
Kompetisi Championship, League One dan League Two semuanya akan dimulai akhir pekan ini, sedangkan Liga Premier dimulai13 Agustus dengan klub baru promosi Brentford menjamu Arsenal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Liga Premier menyatakan "mendukung dengan sepenuh hati" keputusan itu dan menambahkan para pemain serta ofisial pertandingan akan terus mengenakan emblem berbunyi "Tidak Ada Ruang Untuk Rasisme" pada jersey mereka.
Para pemain dan staf melakukan aksi berlutut sebelum kickoff sejak liga kembali digulirkan Juni tahun lalu guna menunjukkan dukungan terhadap gerakan Black Lives Matter.
"Kami sekarang merasa lebih dari sebelumnya, penting bagi kami untuk terus bertekuk lutut sebagai simbol persatuan kami dalam melawan segala bentuk rasisme," kata para pemain dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
"Kami tetap berkomitmen kepada tujuan tunggal kami memberantas prilaku rasial di mana pun demi mewujudkan masyarakat global yang inklusif, menghormati dan memberi kesempatan yang sama bagi semua."
Kepala Eksekutif Liga Premier Richard Masters menyatakan akan terus berkolaborasi dengan para pemain, klub, dan mitra sepak bola untuk membawa "perubahan nyata" dan menghapus ketidaksetaraan dalam olahraga ini.
Sebelumnya pada Selasa, Liga Sepak Bola Inggris (EFL) menyatakan mendukung setiap pemain dan staf yang ingin berlutut selama musim 2021-2022.
"Selama lebih dari setahun, para pemain telah membuat pilihan pribadi untuk melakukan tindakan protes sederhana ini... membantu menyoroti masalah ini di masyarakat dan melanjutkan percakapan yang telah didengar di seluruh dunia," kata EFL dalam sebuah pernyataan.
EFL juga akan mempromosikan pesan baru matchday "Bersama Melawan Diskriminasi" yang akan membuat klub-klub di tiga divisi kompetisi Inggris mengadopsi posisi terpadu yang menegaskan kembali bahwa rasisme, diskriminasi, dan pelecehan tidak boleh terjadi dalam dunia sepak bola.
Kompetisi Championship, League One dan League Two semuanya akan dimulai akhir pekan ini, sedangkan Liga Premier dimulai13 Agustus dengan klub baru promosi Brentford menjamu Arsenal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021