Nunukan (ANTARA Kaltim) - Warga di perkampungan nelayan Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, mengeluhkan pendangkalan sungai di wilayah itu sudah sangat mengganggu.

"Sungai ini merupakan satu-satunya jalur yang dipergunakan warga setempat apabila dari laut menangkap ikan atau panen rumput laut," ujar Ansar, salah seorang warga perkampungan nelayan Kabupaten Nunukan, Minggu.

Menurutnya, akibat sungai buatan tersebut mengalami pendangkalan menyebabkan warga setempat kesulitan untuk mengangkut hasil panen rumput dan tangkapan ikannya jika musim air surut.

"Kami kesulitan angkut masuk hasil panen rumput laut atau hasil tangkapan apabila dari melaut cari ikan," kata Ansar yang dibenarkan sejumlah warga yang hadir.

Ansar menjelaskan sungai satu-satunya jalur masuk ke perkampungan dari laut yang dibuat secara swadaya itu mulai mengalami pendangkalan sejak satu tahun terakhir, menyebabkan warga tidak dapat beraktivitas karena perahunya tidak dapat melewati lumpur yang kedalamannya mencapai pinggang orang dewasa itu.

Biasanya, lanjut dia, jika bertepatan masa panen rumput laut dengan air laut surut yang terjadi empat hari dalam sebulan maka rumput laut mengalami kerusakan.

Oleh karena itu, warga di perkampungan nelayan ini meminta perhatian pemerintah untuk melakukan pengerokan terhadap sungai tersebut dan dibuatkan talud.

Jika tidak secepatnya dilakukan hal itu, maka sungai yang menjadi jalur utama saat kelaut dan masuk ke perkampungan yang dihuni 75 kepala keluarga (KK) yang berprofesi sebagai pembudidaya rumput laut dan nelayan tangkap ikan, kata Hasiransyah.

"Sekarang saja musim air laut naik perahu masih biasa kandas apabila muatannya berat. Jadi gimanalah nanti kalau tidak secepatnya dikeruk, kami di sini semakin kesulitan memanen rumput laut yang menjadi tumpuan keluarga," kilahnya. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013