Tim Indonesia meyakini kondisi perkampungan atlet Olimpiade aman dari ancaman klaster COVID-19 menyusul maraknya temuan kasus virus corona di wilayah Tokyo 2020 belakangan ini.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari dalam jumpa pers virtual yang diikuti di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa kasus positif COVID-19 lebih banyak ditemukan di luar lingkungan Kampung Atlet Olimpiade.
“Total ada sekitar 70 kasus (COVID-19), tetapi itu campur, tidak hanya di Kampung Atlet,” kata Okto.
“Di Kampung Atlet ditemukan kasus positif, dan itu langsung diantisipasi oleh panitia.”
Hal senada juga disampaikan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi Dia menegaskan bahwa jumlah atlet yang terindikasi positif virus corona di Kampung Atlet hanya enam orang, sisanya adalah kontraktor dan orang-orang yang berada di luar bubble perkampungan atlet.
“Atlet yang dinyatakan terpapar COVID-19 ada enam orang, yaitu yang masuk dalam atlet Olimpiade dan Paralimpiade. Yang terbanyak adalah kontraktor 44 orang, kemudian 18 personel dari IOC, tapi sebenarnya tempatnya tidak di Kampung Atlet,” kata Heri.
“Enam orang atlet itu sudah dievakuasi dan ditempatkan di satu wilayah tertentu,” tambah dia.
Heri pun yakin Olimpiade Tokyo akan berjalan aman hingga akhir tanpa ada ketakutan terhadap kemungkinan tertular COVID-19. Interaksi dan aktivitas para atlet di Kampung Atlet juga dibatasi hanya di seputar tempat penginapan, tempat latihan dan arena pertandingan.
Selain itu, atlet, pelatih dan ofisial juga hanya diperbolehkan keluar beraktivitas sesuai dengan jadwal yang telah dilaporkan dalam rencana kegiatan atau activity plan kepada panitia penyelenggara.
Para atlet, pelatih dan ofisial juga akan diuji saliva setiap hari sebagai langkah mitigasi yang dilakukan panitia penyelenggara demi mencegah penyebaran COVID-19 yang meluas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021