Samarinda (ANTARA Kaltim) - Warga Jl Bugis, Mugirejo, Samarinda, Kalimantan Timur, berharap dua tiang listrik dan satu tiang telepon di lingkungan itu segera dipindahkan karena letaknya di badan jalan mengganggu pengguna jalan.

"Kami berharap agar pihak PLN dan Telkom di Samarinda segera memindahkan tiga tiang tersebut ke pinggir jalan. Dalam waktu dekat kami juga akan mengirim surat resmi ke PLN dan Telkom untuk memindahkannya," kata Pardi, Ketua RT 04, Kelurahan Mugirejo, Samarinda Utara, Minggu.

Pernyataan itu diutarakan Pardi ketika memimpin kerja bakti bersih-bersih lingkungan, membenahi parit, dan menebang beberapa pohon yang dikhawatirkan rebah menimpa kabel listrik.

Menurut Pardi, awal pendirian tiang listrik dan tiang telepon beberapa tahun lalu memang tidak memperkirakan lebar jalan. Kemudian seiring dengan bertambahnya penduduk, perkembangan zaman, dan kebutuhan jalan, ternyata tiga tiang besi itu berada di badan jalan sehingga tidak mungkin dibiarkan dengan kondisi demikian.

Sementara dalam kerja bakti Minggu pagi hingga siang itu, puluhan warga bergotong-royong menebang lima pohon kelapa, satu pohon rambutan, dan satu pohon jengkol.

Pohon-pohon tersebut harus ditebang karena dikhawatirkan suatu saat akan roboh atau rantingnya jatuh mengenai kabel listrik. Apabila pohon itu rebah dan menimpa kabel listrik atau tiang listrik, dikhawatirkan terjadi korsleting, bahkan bisa membahayakan jiwa warga.

Dalam kerja bakti tersebut, seorang warga harus rela kebun singkongnya rusak diinjak-injak warga dan direbahi pohon kelapa, pasalnya lima pohon kelapa itu semua condong ke jalan sehingga harus ditarik puluhan warga menggunakan tambang yang diarahkan ke kebun singkong.

"Biar saja singkong saya rusak, gak masalah, yang penting pohonnya sudah rebah sebelum menjatuhi kabel listrik. Anak-anak juga aman bermain karena tidak takut kerebahan pohon," ujar Made, pemilik tanaman singkong yang rusak terinjak dan kejatuhan pohon kelapa itu.

Warga RT 04 Kelurahan Mugirejo tersebut hampir setiap Minggu melakukan kerja bakti, bahkan ketika proyek pemerintah untuk pembangunan jembatan kecil di jalan itu hanya selebar empat meter pada Desember 2012, warga kemudian gotong royong untuk memperlebar jembatan itu menjadi enam meter. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013