Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tingkat inflasi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) selama empat tahun terakhir masih terkendali dan berada pada angka satu digit, bahkan hingga 2012 inflasi Kaltim berada pada angka 5,60 persen.

"Kondisi yang demikian turut mendongkrak peningkatan penanaman investasi yang hingga triwulan III 2012 mencapai Rp23,8 triliun, terdiri dari investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp5,6 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp18,2 triliun," kata Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak di Samarinda, Rabu.

Menurutnya, laju pertumbuhan ekonomi Kaltim hingga 2011 sebesar 3,93 persen dengan minyak dan gas (Migas), kemudian tanpa migas sebesar 11,73 persen. Sampai triwulan III 2012 laju pertumbuhannya 4,75 persen dengan migas dan sebesar 13,37 persen tanpa migas.

Selanjutnya untuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita (per penduduk) pada 2011 sebesar Rp105,85 juta, atau menempati peringkat pertama tertinggi nasional.

Pada 2011 Kaltim memberikan kontribusi ekspor terbesar secara nasional dengan nilai 37,97 miliar dolar AS. Apabila dibandingkan dengan 2010 yang hanya 25,12 miliar dolar, berarti terjadi kenaikan sebesar 51,15 persen.

Ekspor Kaltim sampai Oktober 2012 sebesar 27,71 miliar dolar. Hasil studi Competitiveness of Indonesia Provinces yang dilakukan Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore, menempatkan Kaltim pada posisi ketiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Selama empat tahun terakhir, lanjutnya, Kaltim juga mampu menurunkan angka kemiskinan. Pada 2009 persentasi penduduk miskin di Kaltim sebesar 7,73 persen, pada 2010 turun menjadi 7,66 persen, pada 2011 turun lagi menjadi 6,77 persen, dan pada 2012 turun lagi menjadi 6,68 persen.

Ini berarti kondisi tersebut melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2013 yang sebesar tujuh persen, kemudian RPJM nasional untuk 2014 yang sebesar delapan hingga sepuluh persen, bahkan melampaui target MDGs 2015 sebesar 7,5 persen.

Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga mengalami penurunan. Pada 2009 TPT Kaltim sebesar 10,83 persen, pada 2010 turun menjadi 10,10 persen, 2011 9,84 persen, dan pada 2012 turun menjadi 8,90 persen.

Sementara itu, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator peningkatan kualitas SDM juga meningkat menjadi 76,22, sekaligus menempatkan posisi Kaltim berada di peringkat lima nasional. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013