Nunukan (ANTARA Kaltim) - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Long Layu Kecamatan Krayan Selatan Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur sampai saat ini masih kekurangan alat kesehatan pemeriksaan gigi.
Minimnya alat untuk kesehatan gigi ini disampaikan drg Hasan Mubarak, salah seorang tenaga dokter gigi kontrak Pemkab Nunukan dari Universitas Hasanuddin Makassar Sulawersi Selatan, di Nunukan,
Selasa, yang bertugas di puskesmas tersebut.
"Yang menjadi kendala kami di sana adalah masih minimnya alat kesehatan termasuk untuk kesehatan gigi," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi ini disebabkan sulitnya mengdrop alat kesehatan ke wilayah Kecamatan Krayan Selatan yang hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat terbang sehingga hal ini yang menjadi faktor utama.
Terkait dengan kecenderungan masyarakat memilih berobat di negara tetangga Malaysia, Hasan mengakui benar adanya dengan alasan sarana prasarana kesehatan serta pelayanan yang diperoleh mungkin lebih baik
karena lengkapnya sarana kesehatan di wilayah Sarawak tersebut.
Walaupun demikian, setelah keberadaannya bertugas di Puskesmas Long Layu masyarakat yang mengalami penyakit gigi mulai mengurungkan niatnya untuk berobat di Sarawak Malaysia.
"Setelah kami ada di sana secara perlahan-lahan masyarakat mulai berkurang yang memilih berobat di Sarawak (Malaysia) dan lebih condong mendatangi puskesmas," katanya.
Hasan menambahkan, masyarakat Kecamatan Krayan memilih berobat di Sarawak karena kemungkinan alat untuk pemeriksaan gigi lebih lengkap alat di Puskesmas dan tenaga dokter masih kurang sehingga merasa kurang puas.
"Mungkin dari segi pelayanan sangat jauh perbedaannya antara puskesmas (Long Layu) dengan Sarawak dari segi peralatan dan tenaga. Tapi jika mempertimbangkan jangkauannya lebih memilih datang berobat di puskesmas," ungkapnya.
Ia mengakui, alat kesehatan gigi yang dimiliki selama ini masih menggunakan produk lama sementara sudah banyak perubahan dari zaman.
Makanya baru-baru ini, dia mengatakan telah mengajukan pengadaan alat kesehatan khusus untuk pemeriksaan gigi kepada Pemkab Nunukan Dinas Kesehatan.
"Ada beberapa alat kesehatan gigi yang belum kita miliki," katanya.
Menurut Hasan, masyarakat Kecamatan Krayan Selatan pada umumnya mengalami gangguan pada gigi sensitif yang mungkin karena pengaruh kondisi air minum dan pengetahuan membersihkan gigi yang masih kurang.
"Kebanyakan karang gigi bertumpuk sehingga gigi masyarakat di sana menjadi sensitif," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
Minimnya alat untuk kesehatan gigi ini disampaikan drg Hasan Mubarak, salah seorang tenaga dokter gigi kontrak Pemkab Nunukan dari Universitas Hasanuddin Makassar Sulawersi Selatan, di Nunukan,
Selasa, yang bertugas di puskesmas tersebut.
"Yang menjadi kendala kami di sana adalah masih minimnya alat kesehatan termasuk untuk kesehatan gigi," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi ini disebabkan sulitnya mengdrop alat kesehatan ke wilayah Kecamatan Krayan Selatan yang hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat terbang sehingga hal ini yang menjadi faktor utama.
Terkait dengan kecenderungan masyarakat memilih berobat di negara tetangga Malaysia, Hasan mengakui benar adanya dengan alasan sarana prasarana kesehatan serta pelayanan yang diperoleh mungkin lebih baik
karena lengkapnya sarana kesehatan di wilayah Sarawak tersebut.
Walaupun demikian, setelah keberadaannya bertugas di Puskesmas Long Layu masyarakat yang mengalami penyakit gigi mulai mengurungkan niatnya untuk berobat di Sarawak Malaysia.
"Setelah kami ada di sana secara perlahan-lahan masyarakat mulai berkurang yang memilih berobat di Sarawak (Malaysia) dan lebih condong mendatangi puskesmas," katanya.
Hasan menambahkan, masyarakat Kecamatan Krayan memilih berobat di Sarawak karena kemungkinan alat untuk pemeriksaan gigi lebih lengkap alat di Puskesmas dan tenaga dokter masih kurang sehingga merasa kurang puas.
"Mungkin dari segi pelayanan sangat jauh perbedaannya antara puskesmas (Long Layu) dengan Sarawak dari segi peralatan dan tenaga. Tapi jika mempertimbangkan jangkauannya lebih memilih datang berobat di puskesmas," ungkapnya.
Ia mengakui, alat kesehatan gigi yang dimiliki selama ini masih menggunakan produk lama sementara sudah banyak perubahan dari zaman.
Makanya baru-baru ini, dia mengatakan telah mengajukan pengadaan alat kesehatan khusus untuk pemeriksaan gigi kepada Pemkab Nunukan Dinas Kesehatan.
"Ada beberapa alat kesehatan gigi yang belum kita miliki," katanya.
Menurut Hasan, masyarakat Kecamatan Krayan Selatan pada umumnya mengalami gangguan pada gigi sensitif yang mungkin karena pengaruh kondisi air minum dan pengetahuan membersihkan gigi yang masih kurang.
"Kebanyakan karang gigi bertumpuk sehingga gigi masyarakat di sana menjadi sensitif," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013