Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan komitmen Pemprov Kaltim untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, termasuk untuk pengembangan kader-kader ulama di Kaltim.
"Pemprov sangat mendukung pendidikan bagi kader-kader ulama. Ini sesuai program peningkatan SDM berkualitas searah dengan program prioritas pembangunan kita," ujar Awang Faroek saat coffee morning bersama jajaran Majelis Ulama Indonesia Kaltim di Pendopo Lamin Etam, Jumat (4/1).
Menurut Awang, berbagai jenis dan tingkatan pendidikan keagamaan dapat dilakukan para kader ulama. Misalnya, sejak pendidikan dijenjang madrasah maupun pondok pesantren (ponpes) bahkan perguruan tingg dalam negeri maupun luar negeri.
Program pendidikan ini telah didukung Pemprov Kaltim melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda). Sebagai upaya pemerintah daerah untuk mewujudkan penuntasan pendidikan Wajib Belajar 12 Tahun.
Termasuk bantuan biaya pendidikan melalui beasiswa Kaltim Cemerlang yang setiap tahun tidak kurang 30 ribu orang penerimanya dari berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Bahkan, anggaran yang dialokasikan untuk mendukung program beasiswa dan bantuan stimulan ini terus meningkat setiap tahunnya yang mencapai ratusan miliar rupiah.
"Karenanya, saya mengimbau agar organisasi keagamaan termasuk MUI Kaltim dapat secara pro aktif mengusulkan kader-kader ulamanya agar termasuk dalam program ini dan kami tidak pernah membedakan pendidikan umum dengan pendidikan keagamaan," jelasnya.
Karena ujar Awang, pemerintah daerah yakin untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kaltim, maka sektor pendidikan merupakan salah satu program yang harus diprioritaskan bagi seluruh rakyat Kaltim.
"Selama ini yang kita harapkan agar pendidikan-pendidikan lainnya termasuk pendidikan keagamaan mampu meningkatkan kualitas SDM Kaltim. Sehingga pada akhirnya nanti kesejahteraan itu dapat diwujudkan karena masyarakat kita berdaya saing tinggi serta mampu mengelola sumber daya alam Kaltim yang berlimpah dengan baik," harap Awang Faroek. (Humas Pemprov Kaltim/yans/adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Pemprov sangat mendukung pendidikan bagi kader-kader ulama. Ini sesuai program peningkatan SDM berkualitas searah dengan program prioritas pembangunan kita," ujar Awang Faroek saat coffee morning bersama jajaran Majelis Ulama Indonesia Kaltim di Pendopo Lamin Etam, Jumat (4/1).
Menurut Awang, berbagai jenis dan tingkatan pendidikan keagamaan dapat dilakukan para kader ulama. Misalnya, sejak pendidikan dijenjang madrasah maupun pondok pesantren (ponpes) bahkan perguruan tingg dalam negeri maupun luar negeri.
Program pendidikan ini telah didukung Pemprov Kaltim melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda). Sebagai upaya pemerintah daerah untuk mewujudkan penuntasan pendidikan Wajib Belajar 12 Tahun.
Termasuk bantuan biaya pendidikan melalui beasiswa Kaltim Cemerlang yang setiap tahun tidak kurang 30 ribu orang penerimanya dari berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Bahkan, anggaran yang dialokasikan untuk mendukung program beasiswa dan bantuan stimulan ini terus meningkat setiap tahunnya yang mencapai ratusan miliar rupiah.
"Karenanya, saya mengimbau agar organisasi keagamaan termasuk MUI Kaltim dapat secara pro aktif mengusulkan kader-kader ulamanya agar termasuk dalam program ini dan kami tidak pernah membedakan pendidikan umum dengan pendidikan keagamaan," jelasnya.
Karena ujar Awang, pemerintah daerah yakin untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Kaltim, maka sektor pendidikan merupakan salah satu program yang harus diprioritaskan bagi seluruh rakyat Kaltim.
"Selama ini yang kita harapkan agar pendidikan-pendidikan lainnya termasuk pendidikan keagamaan mampu meningkatkan kualitas SDM Kaltim. Sehingga pada akhirnya nanti kesejahteraan itu dapat diwujudkan karena masyarakat kita berdaya saing tinggi serta mampu mengelola sumber daya alam Kaltim yang berlimpah dengan baik," harap Awang Faroek. (Humas Pemprov Kaltim/yans/adv)
Editor : Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013