Penajam, (ANTARA Kaltim) - Perusahaan Daerah (Perusda) Benuo Taka, Penajam Paser Utara (PPU), berencana melakukan pengeboran dua sumur minyak dan gas di wilayah kerja Weilawi pada 2013 dengan menyiapkan investasi Rp80 miliar.
Direktur Utama (Dirut) Perusda Benuo Taka, Sabudin, Jumat, menjelaskan, rencana pengeboran ini akan diajukan Juni tahun depan dan bagian dari target pengeboran delapam buah sumur untuk peningkatan produksi.
"Anggaran untuk pengeboran dua sumur akan kami ajukan kepada Badan Kerja (BK) Minyak dan Gas (BK Migas) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," jelasnya.
Bila anggaran disetujui BK Migas dan Kementerian ESDM maka akhir 2013 mendatang, pengeboran sudah bisa mulai dilaksanakan.
"Kalau sukses maka 2014 sudah bisa beroperasi. Bukan saja meningkatkan produksi gas, tapi juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) PPU," ujarnya.
Pengajuan anggaran tersebut sudah menjadi prosedur kerja dalam usaha hulu migas. Pemerintah perlu mengetahui biaya apa saja yang diperlukan kontraktor migas sebagai dasar "cost recovery" bila minyak dan gas ditemukan dan ekonomis untuk ditambang.
Sabudin menyatakan, rencana tersebut, merupakan progress kerja Perusda melalui Divisi Migas dan sudah pernah diajukan kepada BP Migas sebelum badan itu kemudian dibubarkan Mahkamah Konstitusi.
Sabudin mengakui, sumber dana untuk merealisasikan dua sumur tersebut berasal dari penanaman modal asing. Pemkab PPU, disebutkannya, memprioritaskan keuangan untuk pembangunan sektor lain.
Wilayah kerja Weilawi sebelumnya dikelola VICO Indonesia, perusahaan yang dibuat VICO, perusahaan migas Amerika Serikat untuk berusaha di Indonesia. Sumur-sumur yang dimiliki Perusda saat ini adalah sumur gas yang dulu dibor oleh VICO dan berada dalam kawasan seluas 3.000 meter persegi.
"Dengan sumur yang sudah berusia 30 tahun saja produksinya masih lumayan," kata Sabudin.
Gas dari Weilawi digunakan untuk menggerakkan turbin mesin pembangkit listrik, yang listriknya kemudian didistribusikan oleh PLN untuk kawasan Penajam dan sekitar Dengan adanya tambahan sumur nanti, lanjutnya, maka produksi gas Perusda bisa meningkat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Direktur Utama (Dirut) Perusda Benuo Taka, Sabudin, Jumat, menjelaskan, rencana pengeboran ini akan diajukan Juni tahun depan dan bagian dari target pengeboran delapam buah sumur untuk peningkatan produksi.
"Anggaran untuk pengeboran dua sumur akan kami ajukan kepada Badan Kerja (BK) Minyak dan Gas (BK Migas) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," jelasnya.
Bila anggaran disetujui BK Migas dan Kementerian ESDM maka akhir 2013 mendatang, pengeboran sudah bisa mulai dilaksanakan.
"Kalau sukses maka 2014 sudah bisa beroperasi. Bukan saja meningkatkan produksi gas, tapi juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) PPU," ujarnya.
Pengajuan anggaran tersebut sudah menjadi prosedur kerja dalam usaha hulu migas. Pemerintah perlu mengetahui biaya apa saja yang diperlukan kontraktor migas sebagai dasar "cost recovery" bila minyak dan gas ditemukan dan ekonomis untuk ditambang.
Sabudin menyatakan, rencana tersebut, merupakan progress kerja Perusda melalui Divisi Migas dan sudah pernah diajukan kepada BP Migas sebelum badan itu kemudian dibubarkan Mahkamah Konstitusi.
Sabudin mengakui, sumber dana untuk merealisasikan dua sumur tersebut berasal dari penanaman modal asing. Pemkab PPU, disebutkannya, memprioritaskan keuangan untuk pembangunan sektor lain.
Wilayah kerja Weilawi sebelumnya dikelola VICO Indonesia, perusahaan yang dibuat VICO, perusahaan migas Amerika Serikat untuk berusaha di Indonesia. Sumur-sumur yang dimiliki Perusda saat ini adalah sumur gas yang dulu dibor oleh VICO dan berada dalam kawasan seluas 3.000 meter persegi.
"Dengan sumur yang sudah berusia 30 tahun saja produksinya masih lumayan," kata Sabudin.
Gas dari Weilawi digunakan untuk menggerakkan turbin mesin pembangkit listrik, yang listriknya kemudian didistribusikan oleh PLN untuk kawasan Penajam dan sekitar Dengan adanya tambahan sumur nanti, lanjutnya, maka produksi gas Perusda bisa meningkat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012