Nunukan (ANTARA Kaltim) - Bank BNI 46 Cabang Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur menyatakan pada tahun 2013 menfokuskan pembinaan koperasi di wilayah itu dengan bekerjasama pemerintah Kabupaten Nunukan.
Kepala BNI 46 Cabang Kabupaten Nunukan, Agung FS Ibat di Nunukan, Rabu menjelaskan, sesuai data yang diperolehnya di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Nunukan jumlah koperasi yang terdaftar jumlahnya hingga ratusan buah.
Namun sampai saat ini, koperasi yang benar-benar aktif dan memiliki anggota hanya satu sampai dua buah saja sehingga sangat sulit untuk diberikan bantuan modal usaha untuk mengembangkan usaha mereka.
Agung juga mengakui, kelihatannya koperasi di Kabupaten Nunukan sebagian besar dibentuk secara formalitas hanya untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah dan setelah itu tidak aktif lagi.
Padahal, lanjut dia, koperasi yang dianggap aktif adalah yang memiliki anggota dan selalu melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) sebagai persyaratan formal sebuah koperasi.
Untuk itu, Agung mengatakan siap membina koperasi yang dianggap Pemkab Nunukan tidak sehat ini menjadi lebih aktif dan benar-benar memiliki keanggotaan sesuai ketentuan perkoperasian di Indonesia.
Setelah itu, BNI 46 Cabang Kabupaten Nunukan siap menyalurkan bantuan modal usaha dengan ketentuan tidak bergerak dalam sektor simpan pinjam. Sebab koperasi yang bergerak di sektor simpan pinjam perlu dipertimbangkan matang-matang apabila mengajukan permohonan bantuan modal usaha.
Jadi, kata dia, koperasi yang akan diberikan bantuan adalah yang melakukan pembinaan kepada anggotanya untuk membuat sebuah usaha misalnya konveksi, jasa dan lain-lainnya.
Bantuan modal yang akan diberikan ini, Agung mengatakan berasal dari kredit usaha rakyat (KUR), karena pada 2013 nanti BNI 46 Cabang Kabupaten Nunukan menargetkan akan menyalurkan sebesar Rp3 miliar setiap bulan atau Rp36 miliar selama setahun.
"Saya sudah bicarakan dengan Disperindagkop Kabupaten Nunukan untuk memberikan modal usaha kepada koperasi tetapi terlebih dahulu harus ada pembinaan," ucap Agung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012
Kepala BNI 46 Cabang Kabupaten Nunukan, Agung FS Ibat di Nunukan, Rabu menjelaskan, sesuai data yang diperolehnya di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Nunukan jumlah koperasi yang terdaftar jumlahnya hingga ratusan buah.
Namun sampai saat ini, koperasi yang benar-benar aktif dan memiliki anggota hanya satu sampai dua buah saja sehingga sangat sulit untuk diberikan bantuan modal usaha untuk mengembangkan usaha mereka.
Agung juga mengakui, kelihatannya koperasi di Kabupaten Nunukan sebagian besar dibentuk secara formalitas hanya untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah dan setelah itu tidak aktif lagi.
Padahal, lanjut dia, koperasi yang dianggap aktif adalah yang memiliki anggota dan selalu melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) sebagai persyaratan formal sebuah koperasi.
Untuk itu, Agung mengatakan siap membina koperasi yang dianggap Pemkab Nunukan tidak sehat ini menjadi lebih aktif dan benar-benar memiliki keanggotaan sesuai ketentuan perkoperasian di Indonesia.
Setelah itu, BNI 46 Cabang Kabupaten Nunukan siap menyalurkan bantuan modal usaha dengan ketentuan tidak bergerak dalam sektor simpan pinjam. Sebab koperasi yang bergerak di sektor simpan pinjam perlu dipertimbangkan matang-matang apabila mengajukan permohonan bantuan modal usaha.
Jadi, kata dia, koperasi yang akan diberikan bantuan adalah yang melakukan pembinaan kepada anggotanya untuk membuat sebuah usaha misalnya konveksi, jasa dan lain-lainnya.
Bantuan modal yang akan diberikan ini, Agung mengatakan berasal dari kredit usaha rakyat (KUR), karena pada 2013 nanti BNI 46 Cabang Kabupaten Nunukan menargetkan akan menyalurkan sebesar Rp3 miliar setiap bulan atau Rp36 miliar selama setahun.
"Saya sudah bicarakan dengan Disperindagkop Kabupaten Nunukan untuk memberikan modal usaha kepada koperasi tetapi terlebih dahulu harus ada pembinaan," ucap Agung. (*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012