Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kabar gembira bagi para guru di Kaltim, khususnya terkait peningkatan kesejahteraan mereka. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak berjanji akan terus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru, termasuk peningkatan jumlah nominal insentif para guru.

“Komitmen saya sama seperti empat tahun lalu. Tidak ada yang berubah. Seperti rambut saya yang tetap putih sampai  hari ini. Saya tidak mau ada kepalsuan diantara kita. Termasuk insentif guru, tahun depan harus ditingkatkan lagi,”  seru Awang Faroek menyapa akrab ribuan guru yang menghadiri Seminar Nasional Pendidikan dalam rangka Hari Guru Nasional 2012 dan HUT PGRI ke-67 di Dome, Balikpapan, Selasa (11/12).

Gubernur meminta agar para guru tidak meragukan komitmen dan konsistensinya dalam upaya membangun pendidikan Kaltim, termasuk di dalamnya upaya meningkatkan  kesejahteraan guru. Sejak 2009 lalu, Gubernur Awang Faroek pun telah mengajak seluruh bupati dan walikota di Kaltim bersepakat mengalokasikan anggaran pembangunan pendidikan  minimal 20 persen dalam batang tubuh APBD masing-masing daerah.

 Saat ini, Pemprov Kaltim telah memberikan insentif sebesar Rp300.000 perbulan untuk setiap guru. Insentif yang diberikan berbeda sesuai kemampuan keuangan masing-masing kabupaten/kota, namun angka minimal yang telah disepakati adalah Rp1.000.000 perbulan untuk setiap guru. Secara umum, insentif yang telah diberikan sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi. 

Komitmen kuat yang telah diimplementasikan Gubernur Awang Faroek adalah pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Kaltim. Pendidikan di perkotaan seharusnya diterima oleh para pelajar  di perbatasan dan pedalaman. Kebanggaan gubernur diantaranya adalah ketika mengetahui, bahwa hasil Ujian Nasional (UN) di kawasan perbatasan Krayan, Nunukan yang mencapai 100 persen. Menurutnya ini adalah bukti bahwa pemerataan pendidikan telah terjadi hingga daerah perbatasan dan pedalaman.

Hal yang lebih membahagiakan para guru adalah komitmen Gubernur Awang Faroek untuk tidak membeda-bedakan status guru negeri (PNS) maupun guru swasta (honor). Semua guru menurut Awang adalah para pahlawan bangsa yang patut diberikan apresiasi dalam bentuk kesejahteraan yang layak.

 â€œTidak ada perbedaan antara guru negeri dan guru honor. Insentif guru harus diberikan tanpa diskriminasi,” tegas Awang disambut riuh tepuk tangan ribuan guru yang meluber hingga luar gedung Dome.

 Gubernur menguraikan, kemajuan suatu bangsa akan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Sedangkan kualitas sumber daya manusia, akan sangat ditentukan  oleh kualitas pendidikan. Sementara kualitas pendidikan akan sangat bergantung pada kualitas para guru.

 â€œJadi, kemajuan suatu bangsa akan sangat ditentukan para guru. Termasuk anda sekalian yang saat ini ada di hadapan saya,” seru gubernur lagi.

Dengan konsepsi pemahaman seperti itu lanjut gubernur, maka sangat beralasan ketika Pemprov Kaltim dan pemerintah kabupaten/kota  kemudian berupaya keras untuk mendorong peningkatan kualitas guru dengan peningkatan kualifikasi pendidikan guru, kompetensi dan profesionalisme guru. Program terkait yang juga harus dilaksanakan adalah peningkatan kesejahteraan guru dan reward serta penghargaan bagi guru berprestasi.

Sejak   2009 hingga 2012, Gubernur Awang Faroek menilai sudah terjadi banyak kemajuan dalam bidang pembangunan pendidikan. Salah satunya terbukti dari tingkat kepuasan masyarakat dalam pelayanan pendidikan dalam bidang pendidikan yang kisaran persentasenya mencapai 72 persen.

“Prestasi yang bagus dan harus kita apresiasi. Jadikanlah prestasi ini sebagai pemacu semangat untuk peningkatan kinerja guru yang lebih baik lagi di masa depan,” sambung gubernur.

Keberhasilan dunia pendidikan Kaltim yang tidak bisa dilepaskan dari kontribusi para guru diantaranya adalah Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA di Kaltim yang telah mencapai 84,91 persen dan target penuntasan wajib belajar 12 tahun mencapai 97 persen dan masih banyak lagi prestasi bidang pendidikan lainnya.

 â€œApresiasi yang tinggi kepada para guru. Hormat saya sebagai gubernur kepada semua guru di Kalimantan Timur,” puji Awang, mengakhiri sambutannya.

 Seminar Nasional Pendidikan juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H Musyahrim, Ketua Dewan Pendidikan Kaltim Buchori Yusuf dan pemerhati pendidikan serta mantan Ketua PGRI, Prof Mohammad Surya.  (*)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012