Nunukan (ANTARA Kaltim) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dari Batalion 407 Padmakusuma menggelar patroli patok perbatasan secara rutin selama bertugas menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur sejak sebulan terakhir ini.

"Kita sudah melakukan patroli patok sejak bertugas di wilayah perbatasan (Indonesia-Malaysia) sebulan ini. Dan semua wilayah sudah dilaksanakan (patroli patok)," kata Komandan Satgas Pamtas Batalion 407 Padmakusuma, Mayor Inf Ari Aryanto di Nunukan, Rabu.

Ia menjelaskan dari tiga wilayah penjagaan dengan lima satuan setingkat kompi (SSK) yang dimiliki telah melakukan patroli mulai dari titik nol wilayah Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, hingga Kabupaten Kutai Barat yang berbatasan dengan Sarawak Malaysia.

Untuk daerah Pulau Sebatik, Seimenggaris, Sebuku yang berbatasan dengan Negeri Sabah Malaysia dan Kecamatan Krayan yang berbatasan dengan Negeri Sarawak hingga Petun Betao Kabupaten Kutai Barat yang juga berbatasan dengan Negeri Sarawak.

"Kalau patok-patok di Sebatik, Seimenggaris, sudah semua ditemukan ditambah di daerah Kecamatan Sebuku dan sebagian di wilayah Kabupaten Malinau dan Kutai Barat," jelas Ari Aryanto.

Selama satu bulan melakukan patroli, Satgas Pamtas telah menemukan sekitar 700 lebih dari 13.544 buah yang tersebar disepanjang 1.038 kilometer dari Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau hingga Kabupaten Kutai Barat, katanya.

Sejak melakukan patroli, dia mengatakan belum menemukan adanya patok perbatasan Indonesia-Malaysia yang hilang atau bergeser dari posisi awal kecuali ada yang ditemukan dalam posisi miring dan tertimbun tanah tepatnya di patok nomor 3 di Desa Ajikuning Pulau Sebatik.

"Untuk sementara patok yang hilang atau bergeser belum kita temukan, kecuali yang posisinya miring dan tertimbun di wilayah Pulau Sebatik," ucapnya.

Menurut dia, patok perbatasan di wilayah blank spot di sepanjang Sungai Iwan Kabupaten Malinau agak sulit untuk dipatroli berhubung tidak adanya akses jalan menuju ke wilayah itu.

Tetapi, lanjut dia tetap akan mencoba menggelar patroli di wilayah itu dengan menggunakan dua alternatif akses yaitu melalui jalur sungai atau darat dan udara.

"Mudah-mudahan helikopter siap, maka kita akan melakukan patroli di sekitar wilayah yang blank spot tadi," katanya.

Kemudian, kata Ari Aryanto, patroli darat tetap akan dilakukan secara rutin baik patroli gabungan dengan Tentara Diraja Malaysia (TDM) khususnya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Seimenggaris dilakukan hari ini maupun patroli yang dilakukan sendiri oleh anggota Satgas Pamtas TNI AD.

"Direncanakan akan dilakukan patroli darat selanjutnya yang akan digelar di Long Apung apabila alat komunikasi dan persiapan lainnya sudah lengkap," ujarnya.

Soal patroli gabungan TDM dengan Satgas Pamtas TNI AD yang merupakan patroli tahunan, direncanakan baru akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak TDM yang kemungkinan akan digelar Februari 2013 mendatang. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012